Tampilkan postingan dengan label Resensi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Resensi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Oktober 2021

Squid Game

 



Oleh: Desma H.


Film yang sedang ramai dibincangkan di dunia. Selesai topik covid, vaksin, dan huru-haranya, manusia yang kebanyakan terpuruk dalam ruang kesakitan dan kehilangan, akhirnya mencari ranah hiburan agar tetap menjaga rasa bahagia. Imun bisa terjaga, konon katanya begitu. Sehingga peluncuran film ini, menjadi gayung bersambut. Meskipun, tak semua manusia mengapresiasi. Akan tetapi, film ini berhasil menarik perhatian. Ramai dibicarakan, dibedah, dilihat dari beragam sudut pandang. Bahkan, di Indonesia sudah banyak yang memparodikannya. Foto di atas saya ambil dari surat kabar online. Di Yogyakarta, boneka ini berdiri sebagai penanda rambu lalu lintas di jalan raya. Wow, sampai sebegitunya. Ini juga jadi sarana publikasi film tersebut, bukan? Meskipun setelah dikonfirmasi, keberadaan boneka ini hanya editan. Orang yang tak paham, akan mencari tahu. Langsung buka telepon genggam, mulai pencarian, akan langsung bersua infonya. Meskipun, tak semua mengapresiasi hadirnya film ini. Mengapa demikian? 


Ada beberapa poin yang bisa disimpulkan dari film Korea ini. 

Tentu film ini terdiri dari beberapa episode. Kita harus luangkan waktu khusus untuk menyaksikan. Akan tetapi, jika sekedar hendak tahu alur cerita, melihat reviunya sudah cukup mewakili. Meskipun, tak keseluruhan detail film dapat kita nilai. Keunggulan dan kelemahan film tersebut.

Beberapa waktu lalu, sengaja saya ikut webinar yang menghadirkan Bunda Sinta Yudisia, seorang guru, psikolog, dan penulis. Juga Ustadz Aditya Abdurrahman, seorang dosen dan penulis. Berikut adalah ringkasannya.

1. Adegan kekerasan

Kekerasan verbal, berupa caci maki selalu muncul antar tokohnya, sehingga menjadi hal yang biasa sepanjang film ini berlangsung. Kekerasan psikis, kekerasan fisik, dan kekerasan seksual. Sehingga hal ini secara tidak langsung mengangkat fakta tentang lemahnya mental para tokohnya.


2. Gambaran yang merendahkan perempuan

Pemain 212 selalu menawarkan tubuhnya sebagai strategi dalam permainan. Ironisnya, ini bisa menjadi sebuah ide, yang bisa diadaptasi oleh perempuan-perempuan dalam realita hidup, yang sudah putus asa dan tak punya cara untuk mendapatkan penghasilan. Bayangkan jika itu anak-anak, yang mungkin dalam berpikir belum begitu matang. Film ini bisa menjadi pemberi sumbangsih ide gila, yang akan membuat masa depan mereka, jauh lebih gila.

3. Betapa hina dunia

Orang yang atheis terlihat lebih kuat dibanding karakter religius. Mentalnya lebih lemah dalam menghadapi hidup. Seperti contoh pemain nomor 24 dan 067. Maka penonton yang masih labil, bisa membuat kesimpulan yang negatif. 

Di bagian lain ada juga perumpamaan yang sangat menohok, dimana orang-orang mengejar harta, setelah didapat toh akhirnya mereka tidak juga bahagia. Para pengejar dunia banyak yang frustasi dalam film ini, sedangkan sosok yang tawakal seperti digambarkan oleh ibunya Gi Hun, malah menjalani hidup dengan tenang. Ia bekerja, dan tetap bisa hidup tanpa grasah grusuh.

4. Gambaran jahatnya kaum kapitalis terhadap orang miskin

Film ini merupakan representasi kondisi masyarakat kita. Orang kaya miliki kemampuan atur dunia. Orang miskin dibentuk oleh kapitalis. Misalnya begini: Dibuatlah perusahaan, rekrut para pekerja. Mereka akan mau saja kerja, karena tak punya penghasilan. Dibuatlah bank riba,udah pinjam dana, tapi sulit melunasi. Begitu terus. Mencekik, namun mereka punya kekuuatan, untuk tidak terjerat hukum.

Lantas siapa yang mengatur? Ada lapitalis yang mengelola orang-orang miskin, agar tak lepas dari cengkraman. Rakyat makin sengsara. Kapitalis makin kaya. Tapi, jika ditanya siapa sajakah orang-orang ini? Mereka tetap anonymous. Lihat pada film ini, mereka tetap sembunyi di balik penutup kepala. Terjaga identitas.

Jika mau ditelisik lagi, tentunya masih ada yang bisa diperbincangkan. Karena sejatinya media merupakan sarana paling multifungsi. Tak hanya untuk hiburan, tapi di sana ada peran lain: persuasif, contoh, pendidikan, dan banyak hal. Jika kita baru bisa menemukan bahwa film ini hanya sekedar hiburan, maka kita perlu mengupgrade diri untuk lebih peka mencernanya.

Terlepas dari hal-hal negatif, perjuangan penulis ceritanya yang tetap gigih sejak tahun 2009, membawa ide ini, juga patut diapresiasi. 

Terpenting, jadilah penonton yang aktif. Sehingga bisa merespon cepat dari suatu tayangan. Harus membangun prinsip diri, karena orang yang miliki prinsip tak akan mudah terpengaruh oleh suatu film. Karena penonton yang aktif memiliki filter yang baik, justru bisa mengambil pelajaran dari setiap hal yang disaksikan.

Tayangan porno, berapapun usia kita tetaplah tidak boleh ditonton. Bagaimana penyikapannya? Bisa langsung skip, atau cukup melihat reviu biasanya sudah disampaikan di awal sehingga kita bisa lebih terjaga.

Mirisnya, saya mendapat informasi bahwa tayangan ini untuk 15+. Bagaimana menurutmu, Teman? Bergejolak di hati dan pikiran saja tidak cukup. Jadilah penonton yang aktif, cepat tanggap, pandai memilah, dan berani meneruskan pemahaman kepada orang lain.



Bandarlampung, Oktober 2021

Rabu, 03 Februari 2021

49 KIAT SANTAI MENSTABILKAN DARAH




Oleh: Desma H., S. Pd.



Dalam buku ini dipaparkan 49 kiat untuk menstabilkan tekanan darah. Betapa sangat penting kita memperhatikannya, karena salah sikap, nyawa dipertaruhkan. Dr. Yoshihiko Watanabe sendiri telah mempraktikkan kiat yang beliau tulis dalam buku ini. Dengan alat ukur tekanan darah yang selalu terpasang pada pergelangan tangannya, ia memperhatikan dengan seksama, perkembangan tensi darah sepanjang hari.


Adapun beberapa kiat akan saya tuliskan di sini, selengkapnya dapat dibaca pada buku beliau. Lebih lengkap informasinya, dan mudah dipahami penjelasannya.


1. Kiat pertama adalah tidak merokok. Tentu kita sudah tahu bahaya dari kegiatan merokok ini. Tak hanya diri sendiri, tapi juga orang lain. 

2. Kiat selanjutnya yaitu kurangi makan garam. Makanan tentu lebih enak jika ditambahi garam. Namun, ada ukurannya. Jika berlebihan, akan membahayakan.

3. Berikutnya, kurangi minyak pada makanan. Berarti, cukup dengan rebus-rebus. Wah, gimana ya rasa makanannya? Karena belum terbiasa saja, jika sudah terbiasa hal ini akan menjadi hal yang menyenangkan.

4. Makan buah dan sayur. Ya, kita sudah sangat paham akan hal ini. Tentunya diperhatikan juga jenis sayur dan buah yang sesuai dengan kondisi tubuh.

5. Olahraga santai dengan berjalan kaki. Nah, tantangan bagi orang yang sibuk. Tapu tubuh kita memang perlu peregangan. Era digital, semuanya berfokus pada layar. Gerak terbatas, badan menjadi kaku dan mudah lelah. Berjalan kaki bisa membuat kita rileks sejenak.

6. Minum air. Tentu hal ini sangat diperlukan oleh tubuh kita. Jumlahnya harus cukup. Jika kurang, bisa bahaya. 

Inilah selintas yang dapat disimpulkan dari buku kesehatan yang bagus ini. Banyak informasi lain yang bisa kita cari, dari beragam sumber. Yang terpenting adalah tekun melaksanakannya, agar berhasil.



Jumat, 09 Oktober 2020

Da Conspiracao

 



Judul Buku: Da Conspiracao

Penulis        : Afifah Afra

Tebal buku : 632 halaman

Penerbit      : Afra Publishing

Tahun terbit: 2012



Buku kelanjutan dari De Liefde ini menghadirkan cerita yang makin rumit. Berfokus pada perjalanan hidup Rangga di pengasingan. Bertemu dengan tokoh-tokoh baru yang akhirnya juga membersamai Rangga dalam perjuangannya untuk rakyat pribumi.


Prolog yang dimunculkan di awal tentang peperangan Mosalaki, Raja pribumi di sana dengan Belanda. Terbunuhnya Mosalaki yang sangat tersohor ini menjadi awal runtuhnya pertahanan kaum pribumi. Mosalaki yang terkenal kebal peluru, tak bisa mati, akhirnya menemui ajal. Bagaimana kelanjutannya? Semakin seru memang, dan satu catatan penting, sebaiknya buku ini memang dikuliti sampai habis. Jangan lewatkan selembarpun, agar kisahnya tetap terjalin. Sehingga tak bingung nantinya. Karena tokoh-tokoh baru, dengan nama-nama yang unik, akan memperkaya wawasan kita dengan ragam karakter mereka.


Selain itu, ada tambahan bahasa daerah juga di sini. Jadi menambah pengetahuan ragam bahasa pembaca akhirnya. 


Buku ini yang paling tebal dibanding dua buku sebelumnya. Kisahnya makin runyam. Sangat menggambarkan betapa terjajah sekali kaum pribumi kala itu. Bagi Rangga, seorang interniran, tentulah tak banyak yang bisa ia kerjakan. Segala dibatasi, ruang gerak pun tak bisa terlalu jauh dari rumah pengasingan. Namun, ia adalah sosok cendekia yang bisa mengelola kemampuannya dengan bijaksana. Bersama dengan orang-orang baik di sekitarnya, ia pun ikut mengajar bersama Maria di sekolah sederhana yang didirikan oleh Tuan Bob, seorang katolik yang taat. Meskipun berbeda keyakinan, mereka tetap rukun. Dan berjuang bersama untuk rakyat Ende. Bahkan, saling mendukung. Rangga mengajarkan tentang Islam bagi penduduk di sana yang mengaku Muslim namun tak pernah tahu bagaimana beribadah sebenarnya.


Perjuangan Rangga berlanjut pada ide pendirian koperasi. Hal ini dipicu oleh kegelisahannya melihat para nelayan yang sangat ditindas oleh keadaan. Mereka harus membayar sewa kepada pengusaha Tionghoa untuk kapal-kapal yang mereka gunakan melaut. Hasil tangkapan ikanpun kembali dijual kepada pedagang itu dengan harga yang murah. Tan Sun Nio, adalah gadis Tionghoa yang cerdas. Seorang pengusaha kaya yang mewarisi kekayaan kakaknya sebesar 3 juta gulden lebih. Ia yang melaksanakan sumpahnya karena gagal menikah dengan Daniel Lim. Ternyata keberangkatannya ke Ende, malah menjadikan ia terjerumus pada permainan maut yang sudah dimulai oleh almarhum kakaknya. Bisnis ganja. Seorang Tan Sun Nio hanya bisa mengikuti alur, dengan tetap berpegang pada prinsipnya. Sejatinya ia orang baik, namun terpenjara dengan lingkungan yang menjadikannya kerap memakai kekayaan untum menyuap para pejabat dan juga orang-orang di sekitarnya. 


Buku setebal 600 halaman lebih, tentu tak bisa tuntas hanya diceritakan di sini. Sebaiknya memang dibaca sendiri. Rasakan pergolakan batin setiap tokohnya. Kemudian jagalah rasa nasionalisme yang perlahan tumbuh di sanubari.


Penyajian kisah di buku ke-3 ini, langsung dari sudut pandang Rangga dan Tan Sun Nio. Ada kisah cinta yang haru juga diantara mereka. Bagaimana akhirnya? Miris. Kisah-kisah pendukung adalah para bajak laut, Djanggo da Silva, Mari Nusa, Maria, Zondag, Abdullah, Ramos, dan tokoh lainnya yang memadatkan cerita ini.


Pada akhir yang pilu, Rangga kehilangan ingatan, setelah melintasi perjuangannya lolos dari sekapan Djanggo da Silva, yang memenjarakannya dalam goa gelap bersama seeokor phyton yang siap melumat tubuhnya. Rangga dalam kebingungan, dilamar oleh Tan Sun Nio. Dalam kelebat pikirannya masih melintas wajah Everdine, istrinya dan juga Sekar Prembajoen, adik sepupunya. Tapi ia tak ingat, siapa saja mereka.


Akhir kisah, Rangga yang dinyatakan terlibat dalam kerusuhan antara Belanda dan pasukan bajak laut, kembali diasingkan ke Digoel. Ia hanya pasrah dan bingung. Padahal dalam kasus ini ia adalah tawanan. Namun, Rangga tak punya kekuatan untuk membela diri, ia bingung bahkan siapa dirinya pun ia tak ingat.


Nah, bagaimana kisah pengasingan di Digoel. Bukankah di sana juga sudah ada rekan-rekan seperjuangan Rangga yang telah diasingkan terlebih dahulu? Apakah di sana kelak pusat perlawanan kaum pribumi bermunculan kembali? Bagaimana kabar Sekar dan Everdine? Hebatnya penulis, membiarkan pikiran kita berkecamuk sendiri untuk merakit jawaban.


Ataukah, ini langkah penulis untuk mengajak kita bersiap, jika suatu ketika buku ke empatnya muncul? 



Selamat menarik hikmah, dari goresan kata yang disajikan penulis dari buku-bukunya. InsyaaAllah, akan banyak kebermanfaatan yang kita peroleh.



Bandarlampung, 10.10.2020

Sabtu, 12 September 2020

De Liefde

 




Oleh: Desma H.


Judul buku: De Liefde

Penulis       : Afifah Afra

Tebal buku : 456 halaman

Penerbit      : Indiva Media Kreasi

Tahun terbit: 2010



Bagaimanakah kelanjutan kisah Sekar Prembajoen, Everdine, dan Rangga Puruhita? Lepas dari De Winst, de Liefde menghadirkan kegeraman tersendiri di hati saya. Penulis memunculkan konflik baru, dengan para tokoh yang saling terkait. Masa sekarang yang merupakan dampak dari masa lalu, menjadikan cerita pada novel ini semakin kisruh. Ah, hati pembaca makin berkecamuk. Dan, kembali lagi pada akhir halaman buku ini, saya ditodong rasa penasaran tingkat dewa. Aduhai, setelah ini apa lagi yang akan dikisahkan oleh penulis? Akankah pertanyaan-pertanyaan saya dapat terjawab di novel berikutnya? Kudu menyiapkan waktu beberapa jam untuk mengulum bacaan ini. Ternyata, menusuk juga ke hati.


De Liefde, memaparkan perjalanan pembuangan Sekar di Belanda. Bukan diasingkan, malah ia merasa mendapat kebebasan. Bertemu dengan tokoh-tokoh yang selama ini hanya ia kenal dari cerita. Sebagai tahanan, ia tetap dalam pengawasan. Geraknya selalu terpantau. Tetapi tabiat Sekar yang pemberani dan tak peduli apapun, tetap saja ia bergerak meskipun sendiri. Sikapnya ini pada akhirnya membuat Shofie, Julie, Gerandi bersimpati.  

 

Kisahnya semakin beragam. Roesmini (sang pelacur di de Lente), serta Rinnah van de Brand (sang penari tayub yang jelita pada zamannya) adalah dua tokoh pribumi yang menjadi pengait konflik dengan kakak beradik Richard dan Daalen, petinggi yang sangat berpengaruh. Richard yang cerdas dan terkenal menawan, ternyata memiliki masa lalu yang jika terungkap bisa menghancurkan kehidupannya. Hanya Daalen yang mengetahui hal ini. Sekar dan Shofie secara perlahan terlibat, karena interaksinya dengan Roesmini. Perbedaan tempat Rinnah (ibunda Roesmini) dengan Roesmini, membuat kisahnya bertali. Roesmini berkawan Shofie dan Sekar, berada di Belanda. Rinnah, yang setengah waras, tengah mencari keadilan, bertemu Everdine di tanah Jawa. Keterkaitan ini, membuat pembaca berpikir kritis. Menarik kesimpulan sementara, sebelum menemukan fakta-fakta berikutnya, di lembar selanjutnya.


Roesmini yang menjadi pelacur, merupakan rencana apik Daalen sebagai pembalasan dendam pada adiknya, Richard. Daalen yang mencintai Rinnah, harus memilih antara opium atau orang yang dikasihinya. Jahatnya Richard, yang memang tidak menyukai kakaknya, karena selalu merasa kalah, memberikan pilihan menyakitkan pada Daalen. Opium atau Rinnah. Daalen yang sudah kecanduan, tak bisa berbuat apa-apa. Ia pun merelakan Rinnah kepada Richard. Terlahirlah Roesmini, yang merupakan putri dari Richard, namun tak semua orang tahu. Jika kebusukan ini terungkap, nama baik Richard akan berkeping, sedangkan ia adalah pejabat pemerintah. Maka, kelicikan dijalankan. Ia tak segan melenyapkan nyawa siapapun. Termasuk seorang Everdine. Lantas, bagaimana dengan misi penyelamatan Roesmini? Bukan novel, kalau perjalanan lancar-lancar saja. Konfliknya semakin semrawut. Memicu keberanian Sekar kembali membara. Dengan statusnya sebagai tahanan, membuat geraknya terbatas. Namun, karakter Sekar yang pemberani, tetap menerjang penghalang yang ia hadapi. Tentu dengan bertaruh nyawa.


Di saat Everdine meyakini bahwa hukum benar-benar ditegakkan, ia tak menyadari ancaman maut mengintainya sepanjang waktu. Berkali-kali ia selamat dari percobaan pembunuhan. Sepak terjangnya memperjuangkan nasib pribumi, padahal ia seorang Belanda, tentu membuat ngeri para pejabat yang tamak akan kekuasaan. Everdine harus dimusnahkan. Banyak rahasia yang ia ketahui. Jika terbongkar, para pejabat pemerintah bisa berantakan. Everdine, seorang ahli hukum yang pandai, tak kan mungkin bisa kalah dalam proses pengadilan. Maka, jalan pintas yang ditempuh musuh-musuhnya, menjadi jurang penderitaan baru bagi Everdine.


Apakah ia lelah? Ternyata Everdine, yang telah menjelma sebagai Shahidah, benar-benar wanita yang tangguh. Sejak mengenal Islam, ia merasa semakin kuat. Bahkan dalam penyandraannya, sering ia merasa terpuruk, namun kembali tercerahkan. Seolah Allah selalu memberikan keteguhan di jiwanya. Adalah seorang Joedhistira, seorang marinir hebat yang kabur dari hukuman mati, karena diduga memberontak; senantiasa muncul untuk menyelamatkannya. Perlahan ada ketakutan kecil di hati Shahidah, tentang perasaan kagum yang muncul di hatinya, juga mungkin tatapan cinta dari Joedhistira. Sedangkan ia tak sanggup membalas rasa itu. Begitupun Joedhistira, yang takkan mampu memperjuangkan cintanya pada Everdine, yang telah bersuamikan Rangga Puruhita.


Nah, tidak ada kisah Rangga di buku kedua ini. Pada buku selanjutnya akan diungkap cerita pembuangan Rangga di tanah Ende.


Novel ini bagus. Diksinya pilihan. Meletupkan semangat juang. Dan tentu saja, mengobarkan semangat, untuk lanjut membaca buku berikutnya.


Jumat, 04 September 2020

De Winst

 




Oleh: Desma H.



Judul Buku: De Winst

Penulis       : Afifah Afra

Cetakan 1   : 2008

Tebal buku : 336 halaman

Penerbit      : Indiva Media Kreasi



Buku berisi 22 bab ini sangat menarik untuk dibaca. Berlatar belakang keraton Surakarta, mengisahkan perjuangan hidup bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan. Masih dalam penjajahan Belanda, namun sudah dilaksanakan politik etis. Maka beberapa pribumi, tentu kalangan khusus, memperoleh kesempatan belajar hingga ke perguruan tinggi di Belanda. 


Bangsa Indonesia yang sudah menyadari bahwa mereka hanyalah diperbudak, dengan kekuatan semampunya mulai melakukan perlawanan. Kaum cendekia yang telah menempuh pendidikan tinggi, saat kembali ke tanah Jawa, mereka pun mulai melakukan aksi. Begitu pun seorang Rangga Puruhita yang sejak kecil sudah dijodohkan dengan Sekar Prembayun. Sebagai lulusan terbaik dari Universiteit Leiden, Rangga memang terkenal hanya memikirkan nilai akademis saat di kampus. Tak pernah terlihat dalam komunitas muda yang memperjuangkan bangsanya. Lantas bagaimana ketika ia benar-benar kembali ke tanah kelahiran?


Rupanya, ia memang telah disiapkan oleh sang ayah untuk berjuang demi bangsanya. Menempuh pendidikan tinggi memang ditujukan agar ia bisa belajar banyak, dan kelak membantu bangsanya mendapatkan kemerdekaan. Tentu saja Rangga berjuang demi bangsanya. Sesuai dengan keahliannya, Rangga memfokuskan diri dalam bidang perekonomian. Ia tidak terang-terangan terlibat dalam pergolakan perlawanan. Rangga bertindak halus dan tertata. 


Akan tetapi, bukan novel namanya jika alurnya lempeng-lempeng saja. Konflik bermunculan. Sebenarnya sudah disajikan sejak awal bab. Mulai dari perjodohan masa kecil, namun hati sang pemuda tertambat pada wanita bermata biru yang jelita, Everdine Kareen Spinoza. Perjodohan memang tak diinginkan tentu diabaikan. Rangga hendak memperjuangkan cintanya. Namun, Everdine rupanya telah dipersunting oleh sosok yang memang selalu berselisih dengannya. Hati yang patah tidak lantas membuat Rangga hancur. Ia tegak dan terus berjuang. Semangat perlawanan terhadap penjajah yang juga dimiliki oleh Sekar, menjadikan mereka se-visi. Dari kebersamaan ini perlahan cinta bertali.


Akan tetapi, kepiawaian penulis sangat jeli di sini. Ia tak izinkan kita segera menarik kesimpulan cerita, dan melompat pada bab akhir. Kita dipikat untuk terus melintasi lembar demi lembar yang semakin dibaca, kian menyisipkan rasa penasaran. Kejutan-kejutan dimunculkan. Sekar sudah terpaut hatinya dengan Jatmiko. Namun Jatmiko terlalu sibuk dengan perjuangan. Ada pula sosok Kresna, yang misterius tapi selalu tampil penuh pesona. Bahkan Rangga pun cemburu padanya. Kresna dengan keluwesan pergaulannya, bisa akrab dengan Everdine, Pratiwi, dan Sekar.

Pada bab-bab akhir, perlahan diungkap, jati diri Pratiwi yang ternyata adalah adik Rangga. Pratiwi menyukai Kresna, itu sebab ia bersemangat berjuang, meskipun pengetahuan belum seberapa luas. Keberanian ini pada akhirnya membawa petaka untuknya. Jan Thijsse, suami Everdine tetap menjadi antagonis yang teguh dengan peran jahatnya hingga akhir hayat.

Secara keseluruhan, novel ini bagus. Memaksa pembaca untuk mencari tahu tentang Bahasa Belanda, bagaimana pengucapannya yang benar. Deskripsi yang baik, sehingga pembaca diajak ikut merasakan nuansa yang terjadi. Indahnya lagi, disisipkan pula foto-foto tempo dulu pada halaman tententu. Sehingga pembaca tersihir, dan mengiyakan bahwa para tokoh yang tengan berlakon, benar-benar ada di sana pada saat itu. Perselisihan, konspirasi, pengasingan, ketidakadilan, merupakan sajian utama pada novel ini. Dibalur dengan kisah kasih dalam keluarga, juga dengan tambatan hati, menjadikan kisah ini semakin wajar.

Pilihan kata yang dipakai mudah dipahami. Dan yang paling menggelitik, penulis membiarkan pembaca terpukau dengan akhir cerita yang menuntut kelanjutannya lagi. Tentu saja, ada novel berikutnya yang menjadi penyambung rasa penasaran pembaca.




Kamis, 20 Agustus 2020

Buya Hamka Berkisah Tentang Nabi dan Rasul

 RESENSI BUKU



Oleh: Desma Hariyanti, S. Pd.

(Telah diterbitkan di Harian Daerah Lampung Post, Agustus 2020)


Judul : Buya Hamka Berkisah Tentang Nabi dan Rasul

Penulis : Mohammad Saribi

Penerbit : Republika

Cetakan 1 : Februari 2020

ISBN : 978-602-51829-2-1

Tebal Buku : vi + 235 halaman

Harga : Rp. 77.000


Kisah Nabi dan Rasul merupakan warisan agama yang harus tetap terjaga keasliannya. Selain tertulis dalam Al-Qur’an, sudah banyak versi penuturan kisah ini. Tentu disesuaikan dengan target pembaca. Buku tulisan Mohammad Saribi, hadir dengan gaya yang berbeda. Dalam pengantarnya, beliau mengaku bahwa apa yang dituliskan adalah seperti apa yang disampaikan oleh Buya Hamka kepada beliau saat masih kecil. Hal ini terlihat jelas ketika penulis menyampaikan dalam buku ini. Awal cerita selalu bermula dengan kata sapa yang lembut, “Cucu-cucuku, …”

Pada buku ini hanya dikisahkan 24 nabi dan rasul. Ya, kisah Nabi Adam a.s. sampai Nabi Isa a.s. Bagaimana dengan Nabi Muhammad Saw? Penulis menuliskan khusus dalam satu buku untuk kisah Nabi Muhammad Saw. 


Pilihan kata yang mudah dimengerti, sangat sesuai dengan target para pembaca. Ukuran huruf sedang, sehingga tidak terkesan padat saat dibaca. Ilustrasi yang menarik, dengan pewarnaan biru bergradasi, membuat mata tidak penat saat berinteraksi dengan bacaan ini. Sebagai buku yang ditujukan untuk dibacakan kepada anak kecil, bagi para orang tua, tentu sangat terbantu sekali, karena bahasanya ramah dan nyaman untuk didengar. Sedangkan jika untuk dibaca langsung oleh anak-anak usia Sekolah Dasar, tentu buku ini masih kurang banyak dalam hal ilustrasi. Tulisan yang berbentuk paragraf, akan membuat anak-anak mudah bosan .


Daftar perbendaharaan kata yang ditambahkan pada beberapa halaman belakang buku ini, juga memberikan informasi pendukung. Istilah-istilah baru atau lama, namun jarang digunakan dalam komunikasi sehari-hari, tentu akan menjadi tanda tanya bagi pembaca terkait maknanya. Seperti, sarwa, tarikh, zirah, bermadah, gantang. Terasa sekali bahwa tulisan ini juga dipengaruhi dengan latar belakang kesukuan sang penulisnya. 


“ Di Negara kita, di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, juga merupakan tempat persinggahan atau berkumpul berbagai jenis burung. Mereka dating dari benua Australia terbang melintasi Samudra Indonesia menuju Jakarta. Di kepulauan itu, burung-burung ini bertelur dan baru kembali ke Benua Australia setelah di sana tiba musim panas. Jadi, perjalanan burung Hudhud melintasi lautan padang pasir itu tidaklah aneh. Hal ini biasa saja terjadi dalam perputaran hidup ini.”

Penggalan cerita yang dituliskan dalam bab Nabi Sulaiman a.s., juga disertai perbandingan dengan zaman ini. Sehingga deskripsinya mudah dipahami oleh anak-anak. 


Pada akhir kisah, selalu diberi penekanan tentang sifat dan sikap para nabi yang sangat menonjol, selain memunculkan ragam mukjizat. Sehingga nilai lebih yang membedakan manusia dengan para nabi menjadi lebih jelas terpaparkan.


Hal lain yang menjadikan buku ini menarik untuk dibaca adalah disebutkan juga nama-nama kecil beberapa nabi, atau asal muasal nama tersebut, yang mungkin jarang diceritakan pada buku – buku cerita nabi dan rasul. Seperti: Israel yang merupakan nama kecil Nabi Yaqub a.s., sehingga keturunan sesudahnya, diberi nama bani Israil.  Kemudian nama Musa, yang berasal dari “Mu” yang bermakna air, dan “Sa” yang berarti kayu. Sebab bayi Musa ditemukan di dalam peti kayu yang hanyut di Sungai Nil. Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang penulis, sehingga wawasan yang disampaikan juga berdasarkan pengetahuan yang diperoleh. 


Lepas dari itu semua, sebagaimana buku ditulis, tentulah tidak membuat pembacanya merasa cukup dengan satu bacaan. Kekuragan dan kelebihan dari suatu buku, akan memancing pembaca untuk terus mencari tahu kebenaran dari informasi baru yang diterima.


Bandarlampung, 25 Juni 2020

Senin, 27 Juli 2020

IKIGAI




Oleh: Desma H.


Judul Buku  : IKIGAI
                       (Rahasia Hidup Bahagia dan
                        Panjang Umur Orang Jepang)
Penulis         : Hector Garcia dan Francesc                               Miralles
Penerbit       : Rene Book
Tahun terbit: 2016
Penerjemah : Krisnadi Yuliawan
Tebal buku   : 232 halaman


Hanya dengan bergerak aktif, yang akan membuatmu ingin hidup hingga seratus tahun. (Pepatah Jepang)


Ikigai bermakna kehidupan yang menjadi berharga. Bisa juga diterjemahkan seperti ini, "Berbahagia dengan tetap menyibukkan diri." Sangat populer di Jepang. Sehingga penduduk di negeri ini menjadi tersohor dengan usianya yang panjang. Tetap sehat, bugar, dan nampak gembira.

Buku ini menyampaikan hal-hal tersebut. Sangat padat pembahasannya. Namun, pembaca bisa paham akhirnya tentang rahasia orang Jepang, untuk panjang umur.

Tentu ada tahapan yang harus dijalani, dan ini bukan perkara instan. Akan disampaikan secara ringkas poin penting dari buku ini.

RAHASIA PANJANG UMUR ALA IKIGAI
- Mengonsumsi makanan yang seimbang.
- Menjemur diri di bawah sinar matahari,
  secukupnya setiap hari.
- Tidur nyenyak yang cukup.
- Menghindari stres, alkohol, tembakau, dan kafein.

Nah, kebiasaan sehat, bukan? Ini menjadi pemicunya. Namun tak cukup itu saja, masih ada lagi 10 aturan Ikigai. Yaitu:
1. Terus aktif, jangan pensiun.
2. Perlahan saja.
3. Jangan penuhi perutmu.
4. Kelilingi dirimu dengan teman baik.
5. Bugar untuk ulang tahunmu yang akan datang.
6. Senyumlah.
7. Berhubungan kembali dengan alam.
8. Bersyukurlah.
9. Hiduplah pada saat ini.
10. Ikuti Ikigai-mu.

Peraturan yang mengarahkan kita untuk selalu berpikir dan bertindak positif.

Selain itu ada juga rahasia hidup bahagia ala Ikigai.
1. Jangan khawatir.
2. Tumbuhkan kebiasaan yang baik.
3. Peliharalah kebiasaan yang baik.
4. Hiduplah dengan tidak teegesa-gesa.
5. Selalu optimis.

Penjabaran di buku ini bagus. Mudah dipahami. Namun memang perlu perenungan mendalam, untuk meresapkan setiap bahasan ke dalam pikiran. Dibubuhi dengan pesan-pesan penyemangat.


'Banyak duduk membuat anda menua.'
'Apapun yang anda lakukan, jangan pensiun.
'Pikiran aktif, tubuh awet muda.'

Dengan sekali baca, tidak cukup untuk memahami pemaparan dalam buku ini. Perlu dibaca berulang, agar pembaca menemukan pahaman yang baik.



Sabtu, 25 Juli 2020

Untuk Seseorang yang Tertulis di Lauh Mahfuz




Oleh: Desma H.


Judul buku   : Untuk Seseorang yang
                         Tertulis di Lauh Mahfuz
Penulis          : Mohd. Adrizal
Penerbit        : Quanta
Tahun terbit : 2019
Tebal buku.   : xii + 188 halaman


Ketika kau menjaga dirimu dalam taat, semoga Allah menjaga jodohmu dalam ketaatan pula.


Pernikahan adalah topik yang senantiasa merebak dalam waktu. Sama seperti perihal cinta dan rindu. Tiada habis bila diperbincangkan. Belum lagi ketika merambah ke nikah muda, nikah tua, nikah siri, poligami. Wah, topiknya meluas berawal dari kata nikah. Namun, tujuan dari awalnya dan yang menjadi harapan dari setiap insan, tentulah nikah tepat. Benar sekali, nikah pada waktu yang tepat, jodoh yang tepat, persiapan, dan pelaksanaan yang tepat. Terpenting adalah tentu memiliki tujuan yang tepat. Haruskah pernikahan berawal dari visi yang seiring antara kedua insan?

Membaca buku tulisan Mohd. Adrizal, kita akan disuguhi berantai pesan yang benar-benar membuka pikiran. Tidak sesederhana pada persiapan resepsi saja suatu pernikahan tergelar, namun ada serangkai tahapan yang harus dimantapkan oleh kedua insan, bahkan meluas hingga keluarganya.

Sudah pasti demikian, karena suatu pernikahan, bukanlah hal yang akan kita jalani dalam rentang sehari dua hari, namun sampai napas terlepas dari badan, dan kelak berlanjut ke surga, insyaaAllah.

Sangat tepat sekali dibaca oleh remaja, juga para muda, atau dewasa, yang ingin menyegerakan pernikahan. Sebagai bekalan untuk menggenapkan separuh agama ini. Satu hal yang perlu ditanamkan, bahwa kesiapan seseorang untuk menikah, hanya dia sendirilah yang tahu. Maka, bagi kita pribadi, sangat penting untuk mempersiapkan segalanya, memantaskan diri, hingga kemudian di suatu ketika Allah persuakan kita dengan sosok yang sudah Allah takdirkan, lahir batin kita siap menyambutnya.

Bukan perkara remeh temeh. Bagian dari buku ini menyajikan bahasan sederhana namun mampu menyergap kegelisahan yang banyak dialami oleh kaum muda.
Pada bab 1, Membingkai hati dengan cahaya iman, memaparkan persiapan kita untuk menantinya. Bahkan kita dianjurkan untuk mendoakan kebaikan terhadap sosok yang kita belum ketahui. MasyaaAllah, indah sekali ya. Belum tahu nih, tapi kita doakan. Mirip-mirip cintanya Rasulullah SAW pada umatnya. Belum pernah ketemu, tapi sudah didoakan keselamatan kita.
Niat yang bersih, agar memupuk keikhlasan untuk menerima.

Pada bab 2, memotivasi kita untuk senantiasa memperbaiki diri. Ya, kalau ingin dapat yang terbaik, kita juga harus lakukan yang terbaik. Di sini dipaparkan, bagaimana sih agar menjadi lelaki/ wanita idaman surga? Bukan hanya dari wanitanya, tapi seimbang juga dengan lelakinya. Nah, kita belum pernah ketemu, kok bisa tahu nanti berimbang untuk kita atau tidak? Tenang, alam semesta yang luasnya maha saja Allah yang atur, apalagi cuma urusan kita yang satu ini. Allah maha tahu yang terbaik.

Kalau pada bab 2, kita menggebu-gebu banget pingin nikah, karena sudah merasa siap dan mantap. Malah ada yang merasa langit nih dari ragam persiapannya. Sekarang di bab 3, Ikhtiar dalam penantian, merupakan bagian penuh kesabaran. Itulah kehidupan memang, kadang lelakinya siap, wanitanya belum. Begitupun terjadi sebaliknya. Giliran calon mantennya siap, calon mertuanya belum cocok. Kendala begini akan banyak muncul. Kepiawaian mengelola emosi, akan diuji.
"Apakah dia jodohku?"
Maka pelajaran yang terpenting dalam hidup adalah penerimaan. Dan penerimaan harus dilandasi dengan keikhlasan.

Bagian terakhir, adalah ikhtiar membangun pernikahan. Banyak terjadi, kasih terjalin sekian lama, namun ikatan suci tak bertali. Yang ada hanya pedih hati, juga luka-luka karena tersakiti. Maka nasihat dari penulis buku ini tepat, bahwa mencintai seseorang cukup sekedarnya saja.

Hakikat dari pernikahan adalah menyempurnakan sesuatu yang belum sempurna. Karena menikah tidak selalu tentang kebahagiaan, akan banyak rintangan dan ujian yang dihadapi.

Banyak godaan yang muncul saat menjelang pernikahan, jangan terlalu memaksakan pilihan kita. Karena bisa jadi ada yang lebih tepat menurut Allah. Kembali ingat bahwa tujuan kita menikah adalah membangun cinta hingga ke surga, kemudian menyiapkan generasi dengan cahaya ilmu dan iman, maka persiapannya bukan perihal sembarangan.

Bahasa yang dituliskan mengalir baik. Bahasannya pun runtut. Dilengkapi dengan hadist-hadist penguat. Topik yang diangkat juga merupakan permasalahan yang kebanyakan orang merasakan, sehingga dengan membaca buku ini setidaknya bisa membuka pikiran, dan menemukan solusi.

Masih ada kesalahan ketik di buku ini, tak banyak, hanya 3 kata. Selebihnya, insyaaAllah bagus.




Kamis, 09 Juli 2020

IJA(B)SAH

Oleh: Desma H.




Judul buku   : IJA(B)SAH
Penulis          : Ilham Amily
Tebal buku   : xii+202 halaman, 14 x 20,5 cm
ISBN               : 978-623-7737-00-1
Cetakan 1      : Februari 2020
Penerbit        : KMO Indonesia
Harga            : Rp. 95.000

Buku ini memotivasi pembaca agar memantapkan diri untuk berumah tangga. Dari judulnya sudah bermakna ganda. Hal yang sering menjadi pertimbangan di kalangan muda saat ini. Takut nikah saat masih kuliah. Banyak kekhawatirannya. Orang tua pastinya tak mendukung. Iya, kan?

Uniknya, penulis menangkap kerisauan tersebut. Ya, berdasarkan pengalaman pribadi penulis tentunya, menghadapi masalah ini sudah diurai langsung pada bab-bab yang telah tersusun.

Beberapa poinnya sebagai berikut:
Gerakan di kala muda,
Jatuh cinta itu perlu,
Persiapan dan perkuat niat,
Pencarian,
Pertemuan dan pemantapan hati,
Pernikahan impian menurut siapa?
100 hari pasca pernikahan.

Penulis sendiri menikah di usia muda. Hal ini sangat terasa sekali pada tulisannya. Pembubuhan motivasi dan juga kisah nyata perjalanannya menuju pernikahan, menjadikan buku ini makin berbobot.

Pada akhirnya, penentu tetaplah Tuhan. Hati manusia berbolak - balik. Usaha terus dilancarkan, dan satu hal yang juga perlu sekali untuk diingat: Jatuh cinta itu perlu.




08.07.2020, Bdl.

Kamis, 27 Februari 2020

Resensi Diary Garpu Tala




Oleh: Desma hariyanti, S. Pd.
(Telah dimuat di Harian Daerah Lmpung Post pada Februari 2020)


Diary Garpu Tala: Catatan Para perindu Tuhan dengan Menyelami Al Quran
Judul Buku : Diary Garpu Tala
Penulis : Nasrullah
Penerbit : KMO Indonesia
Tahun Terbit : Cetakan 1: 2018, Cetakan 5: 2019
Tebal Buku : xiv + 178 halaman
ISBN : 978-602-50441-3-7


Setelah sukses dengan buku Rahasia Magnet Rezeki, Nasrullah memunculkan buah pikirnya yang kembali meledak di pasaran. Permasalahan adalah hal yang wajar bagi kehidupan seseorang. Karena bergerak dinamis, permasalahan muncul beriringan dengan peningkatan pemahaman manusia. Semakin meningkat kualitas diri seseorang, semakin tinggi pula tingkatan permasalahan yang dihadapi. Dalam perjalanannya, manusia menempuh penyelesaian yang beragam. Ada yang semakin tangguh setelah menghadapi ujian, ada juga yang semakin gigih dalam hidupnya, namun tak menutup kenyataan, manusia pun bisa menjadi kian terpuruk ketika menemui masalah baru.

Mengklaim bahwa Tuhan tidak adil, adalah puncak bagi orang-orang yang kurang sabar dan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Perlu perenungan, untuk mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang dihadapi. Perlu waktu khusus bagi manusia, agar sederet permasalahan yang terbentang dapat dikunyah perlahan kemudian ditelan, untuk kemudian baru akan terasa efek kenyang di badan.

Buku motivasi ini mengajak para pembaca untuk mengembalikan setiap permasalahan yang dihadapi kepada Sang Maha Pencipta. Melalui Al Quran yang Allah turunkan, setiap manusia yang telah dibekali kemampuan untuk berpikir, diajak merenungi permasalahan yang tengah dihadapi. Kemudian mengakui dan meyakini bahwa semua permasalahan akan ada pemecahannya, dimana Allah akan menunjukkan melalui ayat-ayatNya. Garpu tala merupakan benda yang dianalogikan oleh penulis sebagai permasalahan hidup manusia. Rambatan gelombang yang dihasilkan dari garpu yang digetarkan, dengan media udara akan menyiptakan getaran pada garpu tala yang lain. Begitu pula dengan jiwa manusia, yang mudah bergetar dikarenakan permasalahan yang dihadapi.

Menurut Nasrullah, jiwa yang bergetar itu membuat rezeki menjauh, karena manusia merasa galau dan kurang bersyukur. Kurangnya syukur akan mengurangi rida Allah. Segala keterkaitan ini akhirnya ditarik kesimpulan, bahwa hati manusia harus ditenangkan terlebih dahulu, agar dapat dengan mudah menghadapi permasalahan, kemudian memetik hikmah terselubung dari setiap peristiwa yang dihadapi. Buku ini meramu tujuh bab. Setiap bagiannya memaparkan permasalahan yang benar-benar terjadi. Dialami oleh beberapa orang. Kemudian dengan kepasrahan, menyerahkan kembali seluruh permasalahan kepada Sang Maha Pencipta. Mengaplikasikan metode garpu tala, menyimak kembali pesan-pesan dariNya. Merenungi, kemudian mengambil hikmah dari ayat Al Quran yang dibaca. Pada bab pertama dengan judul Rahasia Magnet Rezeki, penulis menyisipkan sekilas pembahasan tentang buku sebelumnya. Ada keterkaitan antara buku Rahasia Magnet Rezeki dengan Diary Garpu Tala. Maka jika dapat membaca buku Rahasia Magnet Rezeki terlebih dahulu tentu semakin baik. Pada bab ke dua yang berjudul Diary Garpu Tala itu Nyata, penulis menyampaikan tentang hal apa yang bisa didapatkan dari metode Garpu Tala, di antaranya: ketenangan batin, jawaban atas persoalan, target yang ingin dicapai, saat harus memilih, yakin akan masa depan, dan mengobati penyakit hati. Pada bab ini juga disimulasikan tata cara melakukan metode Garpu Tala.

Bab ke tiga berjudul Keyakinan, Cermin, dan Garis Kebenaran. Di sini disampaikan tiga prinsip yang harus diyakini oleh pembaca, jika ingin mengaplikasikan metode Garpu Tala dalam kehidupan, yaitu: yakin (meyakini) sebagai jawaban, meyakini ayat yang terbuka sebagai cermin, dan yang ke tiga adalah menurunkan garis kebenaran. Pada bab ke empat sampai dengan ke tujuh, disajikan sebaran kisah inspiratif dari para pelaku yang telah mengaplikasikan metode Garpu Tala dalam menghadapi permasalahan mereka. Dari seluruh kisah yang terpaparkan, permasalahan seberat apapun senantiasa dapat dicari solusinya dari ayat-ayat Al Quran. Permasalahan yang dimunculkan dalam kisah inspiratif ini merupakan permasalahan umum. Bisa jadi pembaca juga tengah terjebak dalam permasalahan yang serupa. Sehingga dengan membaca kisah tersebut, dapat memberi pencerahan solusi. Misalnya, permasalahan terjebak utang, penipuan dalam bisnis, belum memiliki keturunan, tantangan di tempat kerja, permasalahan anak yang tidak mau sekolah, keuangan rumah tangga yang belum sesuai, serta beberapa kisah lain yang sangat menginspirasi.

Penulis adalah seorang trainer yang telah memiliki kelas-kelas untuk program pengembangan diri. Dalam kesehariannya, diskusi dengan para klien, membantu mereka dalam memecahkan masalah, kemudan mengaplikasikan metode Garpu Tala, tentunya menjadikan metode ini semakin teruji. Keberhasilan yang dirasakan oleh para klien disajikan dalam beberapa kisah yang tersebar dalam bab-bab buku ini. penyajian seperti ini tentu lebih mudah diterima oleh pembaca.

Pembaca disajikan masalah, diajak merenungi, kemudian digerakkan untuk menemukan solusi. Bahasa yang ringan dan mudah dimengerti, tentu menjadikan buku ini mudah diterima oleh pembaca dari kalangan yang beragam pula. Jika dilihat dari isi, buku yang bertujuan untuk memotivasi pembaca agar menjadi tangguh dalam mencari solusi untuk permasalahan yang mereka hadapi ini sudah sangat bagus. Pembaca bisa tergerak. Penulis sangat piawai dalam menggambarkan metode Garpu Tala, sehingga mudah untuk diaplikasikan. Dilengkapi dengan ilustrasi yang sesuai dengan pembahasan, menjadikan buku ini tidak monoton.

Beberapa bagian tetap menampilkan percakapan yang terjadi dalam kisah yang diceritakan. Hal ini menjadikan pemaparan bervariasi, sehingga pembaca bisa lebih menikmati bacaan ini. Penulisan kembali kesimpulan dari setiap bab di setiap akhir pembahasan, menjadi pengingat bagi pembaca, bahwa partikel ringkas pada halaman tersebut perlu diikat erat dalam pikiran. Pesan menarik dari penulis yang sangat menohok, dan benar adanya adalah sebagai berikut: Masa depan adalah rahasia Allah. Hidup kita sebenarnya adalah kumpulan pilihan. Seorang yang efektif adalah seorang yang cepat dalam memutuskan di antara berbagai pilihan yang ada. Pada akhirnya pembaca adalah pembuat keputusan paling bijak tentang langkah apa yang akan dilakukan setelah menyelesaikan proses sakral membaca. Jika suatu tulisan dapat menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu, maka perubahan adalah keniscayaan. Baik dan buruknya, tentu masing-masing individu adalah Sang Penentu.


Bandarlampung, 21 Januari 2020

Kamis, 09 Februari 2017

Dokter Pribadi DIASKOLJANTROKE



(Diabetes Mellitus, Asam Urat, Kolesterol, Jantung, dan Stroke)

Penulis             : City Ardhilla dan Noni Oktaviani         
Penerbit           : IN AzNa Books, Yogyakarta
Cetakan pertama, Juli 2013
120 halaman ; 13,5 cm x 20,5 cm
ISBN               : 978-602-7608-56-6



DIASKOLJANTROKE?

Istilah apakah itu? Ini adalah sederet penyakit yang makin populer. Jika orang - orang tua banyak berucap bahwa di zaman dahulu tidak ada penyakit yang seperti ini. Bisa saja, karena kita sebagai makhluk ciptaan Allah senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan.

Pola hidup berubah, lingkungan mengiringi, begitu juga dengan kondisi tubuh manusia. DIASKOLJANTOKE adalah penyakit Diabetes, Asam urat, Kolesterol, Jantung, dan Stroke. Ini merupakan penyakit rombongan yang memang saling terkait satu dengan yang lainnya. Maka tak heran, seorang yang diabetes, juga memiliki asam urat tinggi. Seorang dengan kolesterol tinggi juga berpenyakit jantung. Hingga kemudian menderita stroke. Karena ada kaitannya, maka penyakit ini menjadi peyakit yang dapat dikatakan mengerikan. Bisa berentet ke penyakit lainnya. Untuk pengobatan bagaimana? Jika dilihat dari biaya, tentu bergantung pada sudut pandang seseorang. Murah mahal, tidak bisa disimpulkan dari satu sisi.

Kita abaikan perkara biaya. Satu hal yang pasti adalah nikmat sehat itu sungguh istimewa. Allah memberikan kesehatan kepada kita agar dapat beraktivitas dengan baik. Satu saja anggota tubuh kita merasakan sakit, maka akan berkurang juga kelincahan kita. Jika diminta memilih, semua kita tentu ingin selalu sehat. Itu sebab slogan populer adalah: lebih baik mencegah daripada mengobati. Lantas bagaimana jika sudah terlanjur sakit? Apa yang harus kita lakukan? Tentu saja mengobati. Ingat, sakit juga merupakan karunia Allah yang diberikan kepada kita agar senantia menyukuri nikmat sehat. Selain itu, sakit menjadi media penghapus dosa - dosa kecil. Tentu jika kita mampu menyikapi sakit tersebut dengan bijaksana.

Buku ini dibagi menjadi empat bagian. Pada tiap bagiannya diperjelas secara garis besar tentang penyakit tertentu. Walaupun secara umum saja, namun bagi kita yang bukanlah seorang dokter spesialis, informasi dari buku ini cukup memberi wawasan. Sebagai contoh pada bab 1, dijabarkan tentang penyakit diabetes. Mulai dari pengertian, jenis - jenis penyakit diabetes, penyebabnya, serta cara pencegahaan. Terakhir juga diberi arahan untuk pengobatannya.

Tetap saja, kita memerlukan bantuan tenaga medis yang berkompeten untuk penanganan serius, namun sebagai pribadi yang juga cerdas, yang memahami tubuh kita dengan baik, maka sebaik - baik dokter untuk tubuh kita adalah diri kita sendiri. Bukankah diri kita yang paling awal menyatakan bahwa kita sakit, jika ada sesuatu yang tidak biasanya terjadi pada tubuh kita? Kemudian, kita juga yang akan berusaha untuk membuat tubuh ini menjadi seperti sedia kala. Itu adalah respon otomatis tubuh kita. Menunjukkan bahwa kita adalah makhluk cerdas yang telah Allah ciptakan untuk menjadi problem solver dari masalah dan kesulitan yang muncul tiba - tiba.

Begitu juga pada bab dua sampai empat, penyakit asam urat, kolesterol, jantung, dan stroke juga dipaparkan sama mencakup definisi, penyebab, sampai cara mengobati. Buku ini juga dilengkapi dengan resep jus sehat, resep herbal, serta hidangan lezat pencegah penyakit DIASKOLJANTROKE. Jika dapat dicegah, tentu sebaiknya kita mencegah. Salah satu caranya adalah, kita harus sehat. Kembali menjaga pola hidup, mencakup pola makan, minum, tidur, aktivitas, serta olah tubuh. Yang terpenting dari itu semua adalah keteraturan, dan berkelanjutan. Jika kita tetap menjaga perilaku sehat, tentu hasil yang baik pula yang akan diterima tubuh kita.

Kesimpulan akhir dari buku ini adalah siapapun kita, bisa menjadi dokter pribadi untuk mengatasi penyakit - penyakit yang kita alami ataupun orang - orang terdekat. Satu hal yang sangat mengharukan lagi adalah bahwa kedua penulis buku ini bukanlah orang yang berlatar belakang memiliki pendidikan kesehatan. Lantas apakah kita harus meragukan apa yang telah disampaikan? Ingat, manusia memiliki kecerdasan, ada sumber - sumber bacaan yang dijadikan acuan oleh penulis. Maka itu sudah cukup sebagai penguat. Pengetahuan yang terdapat dalam buku ini sangat bermanfaat bagi kita. Akan lebih baik jika diaplikasikan dan juga disebarluaskan. Berikut adalah beberapa resep jus untuk penyakit DIASKOLJANTROKE. Dalam bukunya lebih banyak lagi. Semoga bermanfaat. Aamiin…



Resep Jus Sehat Penurun Diabetes
Bahan:
·         150 gr tomat
·         100 gr apel
·         100 gr lidah buaya
·         1 buah jeruk nipis, ambil airnya
·         Air dan es batu secukupnya
Cara membuat;
ü  Semua bahan diblender hingga halus dan minum segera.

Resep Jus Sehat Penurun Asam Urat
Bahan:
·         ½ buah nanas, potong – potong
·         2 iris melon, korek bulat dengan sendok cocktail
·         1 gelas es serut
Cara membuat:
ü  Blender halus nanas, tambahkan melon.
ü  Sajikan di dalam gelas berisi es serut (untuk 2 gelas).

Resep Jus Sehat Penurun Kolesterol
Bahan:
·         100 gr apel
·         100 gr nanas
·         6 gr seledri
·         100 ml air
Cara membuat:
ü  Blender semua bahan sampai halus
ü  Tuang ke dalam gelas, dan siap diminum.

Resep Jus Sehat Pencegah/ Atasi Penyakit Jantung
Bahan:
·         100 gr apel, cuci bersih, dipotong - potong.
·         100 gr anggur ungu, cuci bersih, dipotong =- potong.
·         600 ml air putih
·         1 sdm madu.
Cara membuat:
ü  Masukkan potongan apel, anggur ungu, air, dan madu ke dalam gelas blender.
ü  Haluskan hingga jadi jus yang lembut, kemudian saring. Tuang ke dalam gelas dan langsung diminum.

Resep Jus Sehat Pencegah/ Atasi Stroke
Resep 1
Bahan:
·         ½ bagian buah jambu klutuk/ ja,bu biji
·         ¼ bagian buah kesemek
·         ½ bagian buah jeruk
·         ½ bagian buah apel
Cara membuat:
ü  Cuci bersih jambu klutuk dan apel lalu potong – potong; kupas buah kesemek, lalu potong =- potong; kupas jeruk.
ü  Semua bahan diblender selama lima menit. Konsumsi segera setelahnya.
ü  Jus ini amat baik diminum rutin tiap hari selama setidaknya tiga bulan. Terlebih bagi orang =- orang yang berpotensi terkena stroke.

Resep 2
Bahan:
·         6 buah tomat ukuran sedang
·         50 gr batang dan daun sirih
Cara membuat:
ü  Masukkan bahan ke dalam juicer. Proses hingga semua sarinya keluar. Kemudiab sajikan untuk dua porsi.




TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung