Oleh: Desma H.
Judul buku : IJA(B)SAH
Penulis : Ilham Amily
Tebal buku : xii+202 halaman, 14 x 20,5 cm
ISBN : 978-623-7737-00-1
Cetakan 1 : Februari 2020
Penerbit : KMO Indonesia
Harga : Rp. 95.000
Buku ini memotivasi pembaca agar memantapkan diri untuk berumah tangga. Dari judulnya sudah bermakna ganda. Hal yang sering menjadi pertimbangan di kalangan muda saat ini. Takut nikah saat masih kuliah. Banyak kekhawatirannya. Orang tua pastinya tak mendukung. Iya, kan?
Uniknya, penulis menangkap kerisauan tersebut. Ya, berdasarkan pengalaman pribadi penulis tentunya, menghadapi masalah ini sudah diurai langsung pada bab-bab yang telah tersusun.
Beberapa poinnya sebagai berikut:
Gerakan di kala muda,
Jatuh cinta itu perlu,
Persiapan dan perkuat niat,
Pencarian,
Pertemuan dan pemantapan hati,
Pernikahan impian menurut siapa?
100 hari pasca pernikahan.
Penulis sendiri menikah di usia muda. Hal ini sangat terasa sekali pada tulisannya. Pembubuhan motivasi dan juga kisah nyata perjalanannya menuju pernikahan, menjadikan buku ini makin berbobot.
Pada akhirnya, penentu tetaplah Tuhan. Hati manusia berbolak - balik. Usaha terus dilancarkan, dan satu hal yang juga perlu sekali untuk diingat: Jatuh cinta itu perlu.
08.07.2020, Bdl.
Berisi peristiwa yang terekam, dan tersajikan dalam sesingkat tulisan. Tak sempurna, karena ingatan miliki batasan. Maka pengikatnya adalah catatan.
Kamis, 09 Juli 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TERIMAKASIH TELAH SINGGAH
Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?
Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.
Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.
Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.
Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar