Oleh: Desma H.
Aku menemukan paras yang meramu senyum di balik rembulan penuh, malam kemarin.
Bola mata sejuk menderma cahaya dalam pekat.
Kau, menjelma gemintang dalam sunyi dan dingin.
Aduhai, bagaimana bisa aku merelakan wajahmu diterpa angin?
Kemudian hambur bak pepasir.
Biar kupilih kembali butirannya,
membentuk keping-keping untuk kusimpan di balik ambara.
Lampung Selatan, 16 September 2025