Selasa, 10 April 2018

Tapis Blogger Gathering 4 Gelar Public Speaking Training







Aku tak seberapa bersemangat membaca buku belakangan ini. Namun aku makin senang mengikuti pelatihan dan seminar. Mendengar orang bicara, kemudian menuliskan kata singkat penting yang kurasa sebaiknya kuingat. Beruntungnya aku mendapatkan kesempatan mengikuti Public Speaking Traing yang dilaksanakan oleh Tapis Blogger. Menghadirkan Indra Pradya, seorang MC, traveler, dan juga blogger training public speaking yang singkat itu menjadi begitu luar biasa. Tek henti kekagumanku terhadap pemaparan yang beliau sampaikan. Sederhana, berdasarkan pengalaman, namun sungguh bermanfaat.

“ Kemampuan berbicara itu dilatih. Perkuat kemampuan, kesempatan pasti datang.”

Kalimat ini begitu menghujam. memotivasi, dan memang begitulah kenyataannya. Kemampuan berbicara semua orang yang andal, pasti didahului dengan terbata, grogi, malu, dan banyak lagi permasalahan dalam berbicara di muka umum. Namun, beriring waktu, keadaan ini akan berkurang secara bertahap. Tentu kita tak hanya diam, harus banyak latihan. Bertemu dengan orang lain yang berprofesi sama, berlatih mandiri, dan banyak melihat orang lain.

Ada beberapa poin penting yang menjadi catatan menurut bang Indra.
Apapun yang kita lakukan, masukkan passion di dalamnya. Ya, tentu saja. jika kita sudah memunculkan kesukaan pada pekerjaan kita, lelah pun, atau tidak menyenangkan, pasti akan tetap kita sukai. Akan ada kepuasan tersendiri ketika usai melaksanakan pekerjaan itu.

Yang ke dua adalah no limit standard. Apa sih maksudnya bang Indra menyampaikan ini? Beliau menyampaikan bahwa kita tidak boleh membatasi kemampuan kita pada bidang tertentu saja. sebaiknya kita memiliki targetan di setiap tahunnya misalnya. Bahwa, tahun ini saya akan menambah kemampuan di bidang penguasaan bahasa asing, keterampilan tertentu, atau kebisaan yang lain. ketika kita memiliki keragaman kemempuan, maka orang di sana kita menjadi multi talenta. Orang yang seperti ini yang akan banyak dicari. Yang serba bisa. Sehingga ketika orang memerlukan jasa MC, orang akan mengarah pada kita. Perlu penulis, orang juga akan tertuju. Bahkan beliau juga memaparkan pengalaman pribadi beliau ketika harus mewakili Lampung ke suatu acara. Di sana ia sebagai presenter, sebagai penunggu stand, juga sebagai penyetting. Semua ia lakukan sendiri. 

Opprtunity meet ability. Kesempatan akan mencari kemampuan. Makanya kita harus mempersiapkan keahlian. Karena ketika ada kesempatan kemudian kita siap dengan kemampuan yang kita miliki, maka kita bisa memiliki kesempatan tersebut. Jika kesempatan ada tapi kita tak mampu, maka kesempatan itu akan berlalu. Dan tentu saja menjadi milik orang lain.

Selanjutnya adalah content marketing. Apa nih maksudnya? Bahwa kita harus memiliki fokus kemampuan yang akan kita jual. Duh, bukan berarti kita menjual diri ya, Teman. Kita menawarkan jasa keahlian. Mungkin begitu kalimat bijaknya. Nah, kita harus paham, apa yang banyak dicari orang. Kemudian kita persiapkan dengan bijak.

Sell yourself. Nah ini dia berkaitan dengan pembahasan sebelumnya. Kemampuan kita apa nih yang akan kita banggakan. Yang akan kita tunjukkan bahwa kita memang layak dikatakan spesial.

Personal development. Kemampuan mengembangkan diri. Harus senantiasa berlanjut untuk membangun kualitas diri kita. Dunia berkembang, manusia yang pintar juga banyak. Persaingan beragam. Untuk berada pada kawasan yang diperhitungkan, tentu kita harus miliki kemampuan yng juga berkualitas. Kalau hanya mempertahankan kemampuan yang sudah adda tanpa ada pengembangan dan peningkatan, maka kita akan semakin jauh tertinggal. Banyak melihat kemajuan orang lain, akan menjadi tolok ukur bagi kita, bagaimana cara kita untuk terus menambah wawasan agar tidak tertinggal.

Not enough be yourself, but built yourself. Tidak cukup hanya menjadi diri kita sendiri, tapi kita juga perlu terus membangun diri kita. Bagaimana caranya? Ya, dengan terus mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Karena di sanalah nilai jual kita akan diperhitungkan.

Selanjutnya adalah Berani beda. Untuk menjadi spesial, kita memang harus menunjukkan perbedaan. Bang Indra mencontohkan ketika ia mengikuti suatu event internasional bersama dengan beragam orang dari banyak negara. Bagaimana agar ia bisa dikenali oleh yang lainnya? Ia memakai topi khas dari Indonesia, dimana peserta lain tidak mengenakannya. Dari sini terlihat bagaimana perbedaan kita. Tentu saja hal ini malah akan menjadi ciri khusus, sehingga membuat orang lain lebih mudah mengenali.

Kiat selanjutnya, Bang Indra juga menegaskan bahwa kita harus memiliki networking yang baik, dan responsibility. Selalu mengusahakan semangat berkobar, dan jangan dilupakan, mengembangkan kemampuan public speaking. Selalu belajar, akan membuat kita semakin pakar. Jumpa sekejap tapi sangat berkesan. Ada ilmu baru yang tertancap. Jadi makin semangat untuk meningkatkan keahlian. Tentu untuk mempersiapkan diri, jika suatu saat nanti bertemu dengan kesempatan.




Bandarlampung, 10 April 2018


ACT LAMPUNG Memberi Kontribusi dan Memupuk untuk Peduli






Sudah sering ACT digaungkan. Jka ada perihal sosial kemanusiaan, ACT muncul di depan. Bergerak lincah, seiring dengan nama yang telah melekat. Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberikan kontribusi nyata, tanpa banyak kata, melangkah, memberikan sumbangsih, dan mengajak yang lain untuk ikut peduli.

ACT (Aksi Cepat Tanggap) berdiri tanggal 21 April 2005. Yayasan yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan ini telah menjalankan fungsinya di Indonesia melalui beragam program. Diantaranya: kegiatan tanggap darurat, pemulihan pasca bencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat. Juga program berbasis spiritual, seperti: qurban, zakat, dan wakaf. Sejak tahun 2012 ACT mengembangkan jejaring ke semua provinsi  dalam bentuk jaringan relawan. Terwadahi dalam Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), jaringan program sat ini sudah sampai ke 30 provinsi dan 100 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia.

Terus mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak, di tahun 2014 ACT menjalin kolaborasi kemanusiaan dunia, dengan visi baru: Menjadi lembaga kemanusiaan global yang profesional, berbasis kedermawanan, dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik.

Program nasional yang sudah tak asing lagi mencakup: Indonesia Darurat Bencana, Emergency Response, Community Development, Pemulihan pasca bencana, Sedekah Pangan, Masyarakat Relawan Indonesia, Tepian Negeri, Global Wakaf, Global Qurban, Global Zakat. 

Sedangkan program internasional di antaranya adalah: let’s Help Syria, Let’s Help Rohingya, Let’s Save Palestine, Solidaritas Kemanusiaan Dunia Islam (SKDI), dan Save Humanity.
Untuk masyarakat Lampung sendiri, ACT telah memberikan ragam kontribusi. 


  • 1.      Peduli anak Bakung dengan membagikan susu dan roti.
  • 2.      Peduli warga binaan lapas wanita dengan program seminar dan pemeriksaan pasmear.
  • 3.      Peduli korban banjir di perumahan Ragom gawi.
  • 4.      Peduli keluarga pasien rumah sakit kelas 3 di 3 Rumah sakit di bandarlampung dengan membagikan paket pangan.
  • 5.      Peduli anak dan potensi Legundi.
  • 6.      Bazar Charity dari dan untuk masyarakat lampung.
  • 7.      Pelatihan cinta Quran dan Rasul di pondok pesantren Darul Hufaz.
  • 8.      Bazar Charity di sekolah alam Lampung.
  • 9.      Penyaluran donasi buku untuk perpustakaan masjid Jabal Nahl Lampung Tengah.
  • 10.  Bersinergi dengan kemenag untuk momen Maulid Nabi bersama bapak Erie Sudewo (Tokoh Nasional).
  • 11.  Mengisi character building bersama penyuluh agama islam se Lampung.
  • 12.  Kegiatan Rumah Umat Berkah membagikan 2500 obat cacing untuk anak.
  • 13.  Kegiatan Rumah Umat Berkah cek kesehatan gratis untuk manula.
  • 14.  Kegiatan Rumah Umat Berkah membagikan 1000 susu Hilo untuk anak.
  • 15.  Bazar Charity bersama Nuri Maullida, Nada Rivany, New Wendy, dan Fatih Andika.

ACT tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada relawan lain sehingga gerakan ini bisa terus melaksanakan perannya untuk masyarakat Lampung. Saat ini ACT telah membentuk relawan di setiap wilayah lima belas kota dan kabupaten melalui jaringan MRI, Relawan Ulun lampung Care (ULC), dan Journalist For Humanity (JFH).

Berikut adalah para pengurus ACT Lampung:

  • ·         Head of Marketing Communication: Fajar Yusuf Dirgantara
  • ·         Partnership: Cahyo Prabowo dan Marsekal
  • ·         Marketing Komunikasi: Hermawan Wahyu Saputra
  • ·         Kepala Program: Dian Eka Darma Wahyuni
  • ·         Finance: Budiman
  • ·         Customer Relationship Officer: Diana Riska
  • ·         General Affair: Muhammad Nurdin

Sipapun bisa bergerak. Perorangan atau berkelompok. ACT adalah wadah yang bisa mempermudah gerak kita untuk berkontribusi. Karena dari sini, kita bisa munculkan senyum untuk orang banyak di luar sana, yang memang memerlukan uluran tangan. Tak perlu mereka mengenal kita, tak perlu juga kita menjadi orang terkenal untuk bisa berbuat lebih. Yang paling penting adalah, saat ini kita berpartisipasi untuk peduli. Dengan begitu kita akan cepat mengerti bahwa masih banyak ruang yang perlu diisi untuk kita berbagi.



Bandarlampung, 7 April 2018

Seminar and Workshop for English Teacher






Pelatihan yang diadakan oleh Lembaga LIA ini sungguh memberikan banyak pengetahuan. Sejujurnya, materi ini teorinya sudah pernah juga kuterima ketika di bangku kuliah. Ini bukanlah hal yang baru. Lantas apa yang menjadikan begitu istimewa? Adanya pengingat kembali, yang disampaikan dengan ragam contoh aplikatif. Tentu keilmuan jadi terbaharui.

John Cruft dari Mac Millan Education menjadi pemateri. Sosok pirang dan jangkung itu memaparkan materi sederhana dengan sederhana. Bagaimana memaksimalkan empat C skill dalam pembelajaran bahasa Inggris? Apakah 4 Cs skill itu? Communication, Collaboration, Creativity, dan Critical Thinking. 




Cruft langsung menjadikan dirinya sebagai contoh. Ketika ia berdiri, apa yang ada di pikiran para peserta? Kemudian satu per satu diminta memberikan komentar, dengan diawali kata “ I think….”. dari pemaparannya, jelaslah tujuan penggunaan kata tersebut. Setiap orang diminta memberikan pendapat yang berbeda. Secara tak langsung, ia sudah membangkitkan kemampuan Critical Thinking. Ketika sosok John Cruft memposisikan sebgai seorang guru, maka para peserta adalah siswanya. Jujur saja, aku langsung dapat merasakan manfaat dari cara itu. Dalam hati langsung bergumam, bahwa strategi ini bisa kuaplikasikan. Tentang bagaimana hasilnya? Belum tahu, karena belum diaplikasikan. Tapi, untuk awalan bolehlah memunculkan keyakinan.




Ada hal yang ia selalu tekankan. Dari pengalamannya 15 tahun mengajar di Mac Milan.
“ We don’t have to change our way in teaching, but we should have little upgrade our strategy to develop our students’ critical thinking.”

Ia juga menyampaikan cara untuk memancing para siswa mengemukakan pendapatnya secara kritis. Sebagai guru, jangan berhenti pada seorang siswa dan menyatakan bahwa jawabannya adalah benar, karena hal itu akan menutup peluang siswa lain untuk berpendapat. Teruslah mengajukan pertanyaan dengan cara yang kritis.




Jika pertanyaan sudah dijawab oleh siswa, terus gali lagi semakin dalam dari jawaban siswa tadi. Dari sini akan berfungsi sekali pertanyaan 5WH. Terlalu sering yang dilakukan oleh guru adalah tidak memancing para siswa untuk berpikir kritis. Guru memberikan pertanyaan yang kurang menantang.

John memberikan contoh sederhana seperti ini: 

Seorang anak berumur lima tahun ditunjukkan gambar seekor kuda oleh ayahnya, kemudian si anak langsung berteriak bahwa gambar itu adalah a big dog. Jika si Ayah langsung menyangkal, bukan. Itu adalah a horse, maka si anak akan kehilangan kesempatan untuk berpikir kritis. Di sinilah kesempatan sang ayah untuk menggali lebih dalam. Mengapa kau mengatakan bahwa itu adalah gambar a big dog? Tentu sang anak memiliki alasan. Setelah mendapatkan alasan, maka akan jauh lebih mudah memberikan pemahaman kepada si anak. Tentu, bukan berawal dari menyalahkan.

Kusadari juga dari hal  ini, bahwa dengan memberikan kesempatan berpendapat para siswa secara otomatis membuka peluang guru untuk lebih menyelami sejauh mana pemahaman para siswa.
Yang paling berkesan di pelatihan ini adalah pemaparan dari seorang native speaker, menggunakan bahasa Inggris, para peserta merespon dengan bahasa Inggris juga. Dan langsung saja berpendapat, mengajukan pertanyaan, bahkan berpikirpun menggunakan bahasa Inggris. Akhirnya aku terpancing. Menyenangkan sekali berada dalam ruang itu.


Bandarlampung, 6 April 2018.

Senin, 09 April 2018

Padaaaat.....!



Sungguh ini adalah hari terbaik yang telah Allah pilihkan untuk aku menuliskan perjalananku beberapa waktu lalu. Maret adalah bulan kelahiran adikku. Memangnya kenapa? Ya, senang saja aku mengingatnya. Tapi, topik yang hendak kubincangkan adalah tentang kepadatan aktivitas dalam bulan ini. Mulai dari agenda milad SMPIT PB yang ke lima, sampai dengan beberapa pelatihan yang harus kuikuti.
Rentangnya akan kurinci di sini:

1. Seminar and workshop for English teacher, Rabu, 14 Maret 2018 di Hotel Sheraton.
2. Tapis Blogger Gathering, Public Speaking Training, Jumat, 16 Maret 2018 di ACT Building.
3. Pelatihan Bimtek Penulisan Buku Sejarah, 19 sampai dengan 23 Maret 2018 di Hotel Yunna.
4. Pelatihan calon Kepala Sekolah dan calon Wakil Kepala Sekolah, 24 sampai dengan 25 Maret 2018 di SDIT PB 1.
5. Pelatihan Motivasi Persiapan UN siswa kelas 9, Jumat, 30 Maret 2018 di SMPIT Permata Bunda, Islamic Boardiing School.

Tenang saja, dari keseluruhan kegiatan ini aku menjadi peserta. Jadi siapkan buku untuk mencatat. Rekam hebat materi yang mengagumkan, kemudian aplikasikan. Sedangkan rinciannya akan kupaparkan di lain jejak.

Bandarlampung, 6 April 2018.

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung