(Diabetes Mellitus, Asam Urat,
Kolesterol, Jantung, dan Stroke)
Penulis :
City Ardhilla dan Noni Oktaviani
Penerbit : IN AzNa Books, Yogyakarta
Cetakan pertama, Juli 2013
120 halaman ; 13,5 cm x 20,5 cm
ISBN : 978-602-7608-56-6
DIASKOLJANTROKE?
Istilah apakah itu? Ini adalah sederet penyakit yang makin populer.
Jika orang - orang tua banyak berucap bahwa di zaman dahulu tidak ada penyakit
yang seperti ini. Bisa saja, karena kita sebagai makhluk ciptaan Allah
senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan.
Pola hidup berubah, lingkungan mengiringi, begitu juga dengan kondisi
tubuh manusia. DIASKOLJANTOKE adalah penyakit Diabetes, Asam urat, Kolesterol,
Jantung, dan Stroke. Ini merupakan penyakit rombongan yang memang saling
terkait satu dengan yang lainnya. Maka tak heran, seorang yang diabetes, juga
memiliki asam urat tinggi. Seorang dengan kolesterol tinggi juga berpenyakit
jantung. Hingga kemudian menderita stroke. Karena ada kaitannya, maka penyakit
ini menjadi peyakit yang dapat dikatakan mengerikan. Bisa berentet ke penyakit
lainnya. Untuk pengobatan bagaimana? Jika dilihat dari biaya, tentu bergantung
pada sudut pandang seseorang. Murah mahal, tidak bisa disimpulkan dari satu
sisi.
Kita abaikan perkara biaya. Satu hal yang pasti adalah nikmat sehat itu
sungguh istimewa. Allah memberikan kesehatan kepada kita agar dapat beraktivitas
dengan baik. Satu saja anggota tubuh kita merasakan sakit, maka akan berkurang
juga kelincahan kita. Jika diminta memilih, semua kita tentu ingin selalu
sehat. Itu sebab slogan populer adalah: lebih baik mencegah daripada mengobati.
Lantas bagaimana jika sudah terlanjur sakit? Apa yang harus kita lakukan? Tentu
saja mengobati. Ingat, sakit juga merupakan karunia Allah yang diberikan kepada
kita agar senantia menyukuri nikmat sehat. Selain itu, sakit menjadi media
penghapus dosa - dosa kecil. Tentu jika kita mampu menyikapi sakit tersebut
dengan bijaksana.
Buku ini dibagi menjadi empat bagian. Pada tiap bagiannya diperjelas
secara garis besar tentang penyakit tertentu. Walaupun secara umum saja, namun
bagi kita yang bukanlah seorang dokter spesialis, informasi dari buku ini cukup
memberi wawasan. Sebagai contoh pada bab 1, dijabarkan tentang penyakit
diabetes. Mulai dari pengertian, jenis - jenis penyakit diabetes, penyebabnya,
serta cara pencegahaan. Terakhir juga diberi arahan untuk pengobatannya.
Tetap saja, kita memerlukan bantuan tenaga medis yang berkompeten untuk
penanganan serius, namun sebagai pribadi yang juga cerdas, yang memahami tubuh
kita dengan baik, maka sebaik - baik dokter untuk tubuh kita adalah diri kita
sendiri. Bukankah diri kita yang paling awal menyatakan bahwa kita sakit, jika
ada sesuatu yang tidak biasanya terjadi pada tubuh kita? Kemudian, kita juga
yang akan berusaha untuk membuat tubuh ini menjadi seperti sedia kala. Itu
adalah respon otomatis tubuh kita. Menunjukkan bahwa kita adalah makhluk cerdas
yang telah Allah ciptakan untuk menjadi problem solver dari masalah dan
kesulitan yang muncul tiba - tiba.
Begitu juga pada bab dua sampai empat, penyakit asam urat, kolesterol,
jantung, dan stroke juga dipaparkan sama mencakup definisi, penyebab, sampai
cara mengobati. Buku ini juga dilengkapi dengan resep jus sehat, resep herbal,
serta hidangan lezat pencegah penyakit DIASKOLJANTROKE. Jika dapat dicegah,
tentu sebaiknya kita mencegah. Salah satu caranya adalah, kita harus sehat.
Kembali menjaga pola hidup, mencakup pola makan, minum, tidur, aktivitas, serta
olah tubuh. Yang terpenting dari itu semua adalah keteraturan, dan
berkelanjutan. Jika kita tetap menjaga perilaku sehat, tentu hasil yang baik
pula yang akan diterima tubuh kita.
Kesimpulan akhir dari buku ini adalah siapapun kita, bisa menjadi
dokter pribadi untuk mengatasi penyakit - penyakit yang kita alami ataupun
orang - orang terdekat. Satu hal yang sangat mengharukan lagi adalah bahwa
kedua penulis buku ini bukanlah orang yang berlatar belakang memiliki
pendidikan kesehatan. Lantas apakah kita harus meragukan apa yang telah
disampaikan? Ingat, manusia memiliki kecerdasan, ada sumber - sumber bacaan
yang dijadikan acuan oleh penulis. Maka itu sudah cukup sebagai penguat.
Pengetahuan yang terdapat dalam buku ini sangat bermanfaat bagi kita. Akan
lebih baik jika diaplikasikan dan juga disebarluaskan. Berikut adalah beberapa
resep jus untuk penyakit DIASKOLJANTROKE. Dalam bukunya lebih banyak lagi.
Semoga bermanfaat. Aamiin…
Resep Jus Sehat Penurun
Diabetes
Bahan:
·
150 gr tomat
·
100 gr apel
·
100 gr lidah buaya
·
1 buah jeruk nipis, ambil airnya
·
Air dan es batu secukupnya
Cara membuat;
ü
Semua bahan diblender hingga halus dan minum
segera.
Resep Jus Sehat Penurun Asam
Urat
Bahan:
·
½ buah nanas, potong – potong
·
2 iris melon, korek bulat dengan sendok cocktail
·
1 gelas es serut
Cara membuat:
ü
Blender halus nanas, tambahkan melon.
ü
Sajikan di dalam gelas berisi es serut (untuk 2
gelas).
Resep Jus Sehat Penurun
Kolesterol
Bahan:
·
100 gr apel
·
100 gr nanas
·
6 gr seledri
·
100 ml air
Cara membuat:
ü
Blender semua bahan sampai halus
ü
Tuang ke dalam gelas, dan siap diminum.
Resep Jus Sehat Pencegah/
Atasi Penyakit Jantung
Bahan:
·
100 gr apel, cuci bersih, dipotong - potong.
·
100 gr anggur ungu, cuci bersih, dipotong =-
potong.
·
600 ml air putih
·
1 sdm madu.
Cara membuat:
ü
Masukkan potongan apel, anggur ungu, air, dan
madu ke dalam gelas blender.
ü
Haluskan hingga jadi jus yang lembut, kemudian
saring. Tuang ke dalam gelas dan langsung diminum.
Resep Jus Sehat Pencegah/
Atasi Stroke
Resep 1
Bahan:
·
½ bagian buah jambu klutuk/ ja,bu biji
·
¼ bagian buah kesemek
·
½ bagian buah jeruk
·
½ bagian buah apel
Cara membuat:
ü
Cuci bersih jambu klutuk dan apel lalu potong –
potong; kupas buah kesemek, lalu potong =- potong; kupas jeruk.
ü
Semua bahan diblender selama lima menit.
Konsumsi segera setelahnya.
ü
Jus ini amat baik diminum rutin tiap hari selama
setidaknya tiga bulan. Terlebih bagi orang =- orang yang berpotensi terkena
stroke.
Resep 2
Bahan:
·
6 buah tomat ukuran sedang
·
50 gr batang dan daun sirih
Cara membuat:
ü
Masukkan bahan ke dalam juicer. Proses hingga
semua sarinya keluar. Kemudiab sajikan untuk dua porsi.
Makasih infonya Bu Desma
BalasHapusPOla hidup yang serba instan nih jadi sumber utama. Semoga kita dan orang-orang terdekat lebih aware terhadap ancaman penyakit ini.
BalasHapusTFS ya mba ^^