Oleh: Desma H.
kau, yang bermunculan di berandaku.
sibuk nian, hingga aku lupa waktu.
29.11.2020
Berisi peristiwa yang terekam, dan tersajikan dalam sesingkat tulisan. Tak sempurna, karena ingatan miliki batasan. Maka pengikatnya adalah catatan.
Oleh: Desma H.
kau, yang bermunculan di berandaku.
sibuk nian, hingga aku lupa waktu.
29.11.2020
By. Ms. Desma H.
Conversation adalah percakapan. Tentu dilakukan oleh minimal 2 orang. Ada tanya jawab dalam conversation. Ada cara merespon, ada juga cara bertanya. Perhatikan contoh berikut ini:
Alfa: Hi, Betha. How are you?
Betha: I am good. What about you?
Alfa: Alhamdulillag, I am happy.
Betha: Why?
Alfa: Because tomorrow, I will make a small birthday party.
Betha: today is sunday, so tomorrow will be monday.
Alfa: yes, you are right. Please come at 9.00 am.
Betha: ok, insyaaAllah, I will come.
Alfa: thankyou.
Betha: you're welcome..
Now, your task is...
Please make a short conversarion which is included: time, date, day, month.
The deadline will be tomorrow morning..
Bye..bye..
Just write it on the comment column below.
Oleh: Desma H.
Saat-saat seperti ini aku merasa perlu seseorang yang galak. Tersering, kemampuan membentak dan muka sangar diperlukan. Kejadian yang berurusan dengan birokrasi pemerintah, adalah lini tersulit yang belum bisa kutembus. Padahal orang lain banyaklah yang bisa lewat jalur samping kanan kiri, belakang, atas, bawah. Aku belum miliki jalur itu.
Urusan birokrasi adalah perkara runut yang dibuat-buat. Perlu dompet tebal untuk peluncuran agar jalan licin sehingga proses cepat. Bahkan mata berkejap. Seperti kekuatan jin saja.
Namun, permohonan kepada Tuhan mengalahkan segalanya. Tuhan berkehendak, maka ragam hambatan menjadi sirna.
Terkait birokrasi yang bertele-tele tadi, aku jadi tahu alasan mengapa hidup para pegawai pemerintahan itu juga jelimet. Kesimpulannya adalah berkah dan tidak berkah itu tadi. Serta doa-doa masyarakat yang sedikit demi sedikit tapi membukit. Doa baik atau buruk, Tuhan yang menyeleksi. Oh, betapa sibuknya urusan Tuhan. Sedangkan kita merasa sudah paling terbeban menjadi manusia.
Bandarlampung, 19.11.2020
Oleh: Desma H.
Dahulu, untuk membeli sepotong roti yang harganya Rp. 50, di tahun 90-an, betapa sulit. Kami yang kecil hanya tahu meminta. Sedangkan orang tua mungkin pedih karena tak bisa penuhi keinginan anak-anak. Sungguh bersyukur sekarang sudah semakin baik. Aku sesak, mengingat perjuangan Ayah dan Emak. Semoga Allah ampuni dosa-dosa kita. Kelak bisa bersama di surga. Aamiin..
By: Ms. Desma H., S. Pd.
When talking about daily activities, we usually include information about time. Let's learn how to ask for and give information about time.
To ask about time, you can say:
What time is it?
What is the time, please?
Do you have the time?
Could you tell me what time it is?
What time do you go to school?
What time is the English class on Monday?
In telling time, sometimes we use a.m. and p.m.
A.m. (ante meridiem) refers to 13 midnight -12 noon.
P.m. (post meridiem) refers to 12 noon - 12 midnight.
Now, as the exercise, please see the example below, then try to do the task.
Please write your complete name and your answers in the comment. Thankyou verymuch.
Example:
Father goes to work at 7.30 a.m.
(half past seven in the morning)
Please do the task below.
Write the following times in words, like the example.
1. The school starts at 7.15 a.m.
(...................................................)
2. The students go home at 12.45 p.m.
(....................................................)
3. The film starts at 10.10 p.m.
(.....................................................)
Good luck!
Oleh: Desma H., S. Pd.
Plastik merupakan bahan yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Plastik tersusun dari polimer, yaitu rantai panjang dan satuan-satuan yang lebih kecil, yang disebut monomer. Suatu monomer dapat berikatan secara kimia dengan monomer-monomer lainnya membentuk polimer, melalui reaksi polimerisasi.
Berikut ini adalah beberapa jenis plastik.
1. PETE atau PET (PolyEthylene Terephthalate)
Botol plastik yang bersifat jernih atau transparan.
contohnya: botol minyak goreng, kecap.
2. HDPE (High Density PolyEthylene)
Plastik dari bahan resin yang kuat dan kaku, berasal dari minyak bumi. Warna agak buram. Disarankan tidak digunakan berulang.
Contoh: botol deterjen, botol sabun.
3. V atau PVC (Polyvinyl Chloride)
Terbuat dari resin yang keras, dan tidak terpengaruh oleh zat kimia lain.
Contoh: pipa.
4. LDPE (Low Density PolyEthylene)
Jenis plastik yang terbuat dari minyak bumi. Paling tinggi mutunya. Plastik ini tidak dapat didaur ulang, namun bisa digunakan berulang.
Contoh: kotak makanan, mainan plastik, perangkat komputer.
Sejatinya barang yang berbahan plastik bisa dimanfaatkan dengan tepat, sesuai jenisnya. Menurut anak-anak, kerajinan tangan apa yang bisa diciptakan dari bahan plastik bekas? Tentu yang memiliki nilai jual dan nilai manfaat.
Diskusikan dengan teman satu kelompokmu. Kemudian tulis ide brilian anak-anak pada kolom komentar.
Tuliskan nama seluruh anggota kelompoknya ya. Terimakasih.
Oleh: Desma H.
pada mula yang terjerat,
tiada berkata, hati tertambat,
pedih mata, meminta dekat,
sedang jiwa memagut taubat.
dilantunkan keping doa,
dilukis selintas pada bumantara,
dipisahkan teritisnya,
kemudian berai, ke bumi pijakannya.
04.11.2020
Oleh: Desma H.
Hakikatnya manusia itu memang suka pamer. Tidak semua. Tapi ada sekelumit dalam hatinya, potensi untuk ke arah sana. Zaman sekarang eksistensi perlu dibuktikan. Bagi yang malas, akan tertinggal di belakang. Tentu saja tidak semua. Bagi orang-orang yang tawadhu, perkara ini tak lah penting. Namun bagi segelintir orang, yang tak seberapalah, pamer itu penting. Postingan pada media sosial, adalah hal unik yang jarang terjadi. Misal, foto di Eifel, karena tidak setiap hari ada di sana. Kemudian pembuktian pada publik, bahwa pernah ke sana. Sebenarnya, orang lain tidak memerlukan itu, apalagi yang tak suka. Tapi, bagi penggemar akut, informasi kece badai semacam ini, adalah bahan incaran yang dinantikan. Dan aku bukan selebriti.
Ini adalah setengah gelas susu yang harus kukonsumsi setiap hari. Hal ini bermula dari hasil cek kepadatan tulang beberapa waktu silam. Tulangku sudah tidak padat.
"Mba ini sering makan garam ya?"
Ya, iyalah. Tapi sewajarnya. Masak iya aku jadikan cemilan. Hanya dalam hati.
"Oh, mba ini pasti sering ngopi."
Hmm, bisa dibilang begitu. Tapi, sudah lama berhenti, semenjak ayahku berpulang. Sahabat minum kopi setiap pagi adalah ayahanda. Ketika almarhum tiada, aku tak sanggup meneguk kopi. Air mata tumpah. Maka, hasil cek tulang itu, menyudutkan kopi dengan sangat apik.
"Mba harus rajin minum susu, biar tulangnya tidak keropos."
Apa? Susu. Tidak! Minuman ini tidaklah seirama dengan kondisiku. Minum susu akan membuatku mual dan, entahlah. Akan tetapi, kondisiku yang kian rapuh, alamak! Aku menyerah, akhirnya, kukonsumsi juga susu yang berkalsium tinggi, menurut iklan.
"Uni Yanti ini kemakan iklan. Kemarin telor herbal. Sekarang minum susu. Percaya amat sama cek-cek kayak gitu!"
Adikku berceloteh. Iya juga, aku langsung percaya dengan dugaan mesin. Susu satu kotak harus kuhabiskan dalam waktu 1 bulan. Ini sungguh beban. Alhasil, 3 sendok menggunung, yang seharusnya dibuat untuk satu gelas, kubuat setengah gelas. Biar cepat habis.
Lucu lagi teman satu sekolahku,
"Aduh, Bu Desma, saya jalannya harus pelan-pelan ini, biar tulangnya nggak patah."
Sepertinya kami terlalu mendramatisir. Apakah aku perlu cek tensi darah?
Era corona, 4.11.20
Oleh: Desma H.
Semangat pagi! Apapun hati kita, tetap harus menularkan semangat. Diawali dengan doa, maka beragam putusan, kita serahkan kepada Sang Pemilik Galaksi. Seorang guru menyarankan, dzikir pagi dan petang agar lebih damai. Setelah kutelaah, bunyi-bunyiannya yang penuh rima itu menyergap kegelisahan. Rupanya telah menjelma mantra yang membawa pikiran pada kepasrahan total.
Beberapa waktu lalu, seorang sahabat dikabarkan covid, kemudian menjalani karantina. Hebatnya, beliau masih semangat mengikuti kelas online Bahasa Prancis.
Aku berada di sini juga dalam rangka isolasi mandiri. Seorang rekan di asrama, baru pulang dari luar kota, zona merah. Maka beliau dikarantina di asrama. Pihak sekolah juga memintaku untuk isolasi mandiri, karena kami tinggal di tempat yang sama. Sangat tidak mungkin bagiku untuk tidak pergi ke sekolah, karena urusanku masih banyak yang berkaitan dengan perangkat-perangkat. Alhasil, aku tinggal sementara di rumah saudariku. Sampai masa karantina asrama selesai.
Mendengar pemberitaan covid yang kian menyebar sepanjang hari, bisa patah harapan. Namun, berkawan dengan para sahabat di lingkungan yang selalu gembira, tentu memberi pengaruh baik juga. Tetap menyimpulkan kepasrahan pada-Nya adalah puncak ketaatan kita sebagai hamba.
Era corona, 4.11.2020
Oleh: Desma H.
Baru kemarin mengenal, terekam baik dalam ingatan. Sangat berkesan. Dosen yang membimbing dengan balutan semangat. Selalu memotivasi. Membawa suasana perkuliahan jadi menyenangkan, tidak terbeban. Seperti menyulut kegembiraan tersendiri di hati mahasiswa.
Oh, berpulangnya beliau menjadi pengingat. Bahwa tentang umur, selalu jadi misteri, dan tak bisa kita siasati. Malam harinya seorang teman mengirimkan video rekaman, ketika perkuliahan daring. Makin mencipta tangis haru di antara kami. Semua icon air mata dimunculkan. Begitulah, akhirnya kami kembali sesak, dengan perpisahan.
Sebagaimana takdir dijalani, maka ikhlaskan kepergian, tinggal kita memperpanjang kebaikan dari yang telah berpulang. Sesungguhnya di sanalah estafet peradaban dititipkan.
Semoga Allah memberikan tempat terbaik, untuk almarhumah. Kemudian aku teringat, kepada sosok-sosok yang kucinta. Dunia..oh, dunia. Terimakasih teknologi, pencatat kenangan.
Era corona. 04.11.2020