Selasa, 10 November 2020

Sepotong Roti dan Sejarah

 



Oleh: Desma H.


Dahulu, untuk membeli sepotong roti yang harganya Rp. 50, di tahun 90-an, betapa sulit. Kami yang kecil hanya tahu meminta. Sedangkan orang tua mungkin pedih karena tak bisa penuhi keinginan anak-anak. Sungguh bersyukur sekarang sudah semakin baik. Aku sesak, mengingat perjuangan Ayah dan Emak. Semoga Allah ampuni dosa-dosa kita. Kelak bisa bersama di surga. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung