Kamis, 15 Oktober 2020

Webinar

Ini bukan penjelasan tentang webinar, Kawan. Hanya ungkapan keluwesan perilaku seorang aku terhadap tiga webinar hari ini. Dalam waktu bersamaan harus kugerayangi materinya.

Webinar nasional sastra dari dinas perpustakaan kota Riau, kuposisikan di laptop. Aman, karena ini yang harus kuseriusi. Webinar ke dua, internasional. Dari SEAMEO. Pembelajaran daring di era pandemi. Keren bahasannya. Memperhatikan aksen dari negara non Inggris, pronunciationnya lebih mudah ditangkap. Webinar ke 3, tentang pembuatan proposal penelitian agar sukses mendapat pembiayaan dari lembaga tertentu, Universitas Abdurachman Situbondo, melalui zoom. Webinar 3 dan 3, akses lewat HP. Kalau kondisi seperti ini, ingin sekali mempunyai laptop satu lagi.


Akhirnya kondisi menggelikan ini membawa dampak. HP ku lemota tralala. Laptop panas, karena beraktivitas berjam-jam. Kepalaku sakit. Malam, dapat tugas materi BPI. Tugas Liksitera, tema Pemuda. Karena deadline Cinderela, maka kudahulukan satu tugas BPI, Liksitera, baru BPI part 2.


Allahu akbar, alhamdulillah, puisiku rampung juga. Setelah ditunggui oleh pak pj. Menu kecil, yang juga merupakan Ketum FLP Sumsel. Uniknya lagi, menit terakhir sebelum pengumpulan, beliau tak muncul. Mungkin sudah tertidur. Waktu cinderela, yang masih berjaga ya hanya Cinderela dan pangerannya. Kemudian berkejaran dengan waktu, tertinggalah sepatu kaca. Cling, cinde raib. Sepatu jadi benda keramat yang dirindukan oleh pangeran tampan dari negeri suka-suka.


Padahal tadi siang, ada bincang khusus dengan sobatku yang hobinya menguliti buku. Cinderela sebenarnya kisah nyata, sepatunya ada tersimpan di museum di sana lah. Namun, beredar di masyarakat, kisahnya juga bertambah bumbu.


Back to my three amazing webinar. Kemarin ikut international webinar from India university. Lebih dramatis lagi. Nggak ada closing statement. Tahu-tahu salam penutup, terus mati zoomnya. Kami, Peserta dari Indonesia, bingung. Kemudian tertawa. Sudah-sudahlah, besok lagi harus dicermati.



Cordova, era suka-suka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung