Berisi peristiwa yang terekam, dan tersajikan dalam sesingkat tulisan. Tak sempurna, karena ingatan miliki batasan. Maka pengikatnya adalah catatan.
Selasa, 20 Agustus 2019
Ini Serius
oleh: Desma H.
(kepada: Wawan S., rekan juang sekejap sua)
desau angin menceritakan ragam kata terangkum,
ada namaku, namamu, juga nama mereka,
kita ikat dalam paduan, dari sekian waktu terencana,
jika lelahlelah mata dalam kejap, hingga mungkin terbelalak berkawan tengah malam,
sepertinya itu kita.
sedikit jeda nan tersisip sederhana,
mengaitkan jarak,
jauh dekat, lama sejenak, beragam diksi terolah.
oh, langit kelabu hendak luruh.
namun terantuk dalam gumpal awan.
seperti berkata:
"nanti saja teritis kutebarkan, ketika sang surya tersenyum,
hingga pendarnya menjangkau hatimu."
sepenggal cerita,
biasa saja,
namun menjadi pembeda, usai kita tuliskan
pada lembaran.
akan menjadi sambut bahagia,
sepulang perjalanan panjang,
dari letih yang menjerat ibu kota,
juga beban nan menjangkit, di lempeng kampung halaman.
mari kita pulang, kawan.
ini serius.
Bandarlampung, 21 Agustus 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TERIMAKASIH TELAH SINGGAH
Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?
Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.
Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.
Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.
Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar