Apa pekerjaanmu, Teman? Wah, membuat jawaban untuk pertanyaan ini pasti mengorek rahasia pribadi. Tapi, tenanglah. Tidak ada pekerjaan yang menjadi aib, karena setiap diri memiliki alasan. Nah, kalau sudah memungut alasan kemudian diletakkan di balik pekerjaan kita, tentu sang penanya tadi dituntut untuk menerima dengan bijak. Pencuri, alasannya kebutuhan hidup. Tuntutan keadaan, dan lain sebagainya. Menteri, mengurus negara, kepentingan publik. Lelah, jadi perlu liburan sekian dan sekian. Gaji, sekian dan sekian, wajar dong. Menjadi rumit, bukan? Tak akan habis pembahasan seperti ini. namun, kita sebagai manusia haruslah bijak dalam mencari jalan tengah. Toh sebenarnya, kita tidak semuanya bersinggungan. Lebih sering memiliki jalan tersendiri.
Kembali pada inti awal. Nilai. Apapun pekerjaan kita yang paling penting adalah, nilai apa yang kita miliki dari rutinitas pekerjaan itu. Nilai apa yang bisa kita tebarkan kepada masyarakat, dari pekerjaan kita. Dengan tidak memperhatikan gaji yang kita terima, atau bahkan pengeluaran apa yang kita luncurkan. Karena sering terjadi, pekerjaan yang begitu mewah menurut kita, tapi gaji masih minim. Nah, kalau sudah membahas gaji, akan melebar lagi.
Nilai apa yang sudah kita hadirkan? Hanya kita yang bisa menuliskan jawabannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar