Selasa, 14 November 2017

Ramadhan Warna Warni



Apakah engkau punya pilihan?
Atau kau miliki jaminan?
Menggenggam Ramadhan bersamaku.
Mengaitkan harap pada pertalian jiwa raga,
aku adalah sosok yang akan terbuang.
Jika bersedia, kemarilah.
Menuju negeri senyaman syurga, katanya.
Tanpa jerit dan airmata, juga katanya.

Pada wajah murnimu, desing peluru melintasi pandang,
aku penuh ketenangan membiarkan, tak bisa mendekap,
sedang doa adalah kekuatan akhir, sungguh luka itu menancap.
Pilihanmu adalah, hidup sejenak.
Mati saat ini atau sesaat lagi.
Dalam detik, itulah yang ditasbihkan. 
Berhadapan denganNya begitu dekat.

Apakah engkau bersedia mundur?
Bukankah kau punya cita - cita?
Oh, engkau gemintang cerah pada catatan malaikat.
Namun dalam suram yang menutupi, aku melupakan.
Betapa mulia, detik - detik mendekati surga.
Sedangkan ruhmu telah dinantikan bidadari.
Ada kedamaian abadi bersama janjiNya.

Apakah engkau punya pilihan?
Sambut Ramadhan bersamaku.
Pada kota nan padat kengerian.
Di sini bayi menjadi bangkai,
kanak - kanak diabaikan, kaum muda agungkan hura – hura,
para renta kian lusuh di tepi jalan.
Butir nasi harga menjulang.
Pepohon masih hidup, sungai mengalir.
Tanah subur, angin masih sejuk.
Embun dapat kujamah.

Sampai jumpa, di suatu ketika.
Kita ceritakan:
Ramadahan warna - warni nan terwariskan.



Bandarlampung, 19 Mei 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung