Selasa, 14 November 2017

Rindu



Langkah terjerat pada lambaianmu di pagi sejuk
Pertalian yang membantai ingatan
Biar saja kerikil menceritakan rindu pada alir sungai,
Kemudian bebatuan menanti lumut tumbuh untuk menghancurkan.

Ada isak dititipkan burung murai kepada awan
Tempat singgah yang tidak lagi keramat
Langit tak memberi ruang untuk bersarang,
Kemana hendak berkicau?
Dikepakkan saja sayap mengitari semesta
Dalam sangkar pilihan akhir.

Pesanmu memasung rangka, ada doa - doa memadu di tetes embun
Tawa kota melesatkan gedung tinggi
Mencengkeram perlahan, menumbangkan tunas nan belum sempat tumbuh
Maka lenyaplah cerita – cerita masa kecil kita.
Tentang teritis hujan dari ujung daun,
atau coretan nama pada batang pohon yang usianya berlomba.
Rindu akan membawaku kembali,
Temuimu di desau angin lembut,
Bersama wewangian hamparan padi hijau,
Simpulkan senyummu sekali lagi, Bumi.


Bandaralmpung, April 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung