apa yang kau
harapkan dari sebatang pohon?
perlindungan
hingga akhir zaman?
tidakkah
merapuh ia suatu ketika?
tak ada yang
menjanjikan meskipun harap diagungkan.
oh, maha segala.
kami adalah
perintih.
tersering
lupa, lebih lagi melupakan.
hingga
puncaknya adalah umpat.
oh, maha
karunia.
telah
tercipta yang semestinya,
dan aku
harus berpikir kembali
sembari
meneguk kopi
mungkin beda
nanti,
aku, dia,
hati.
Bandarlampung,
Januari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar