
Langit, menyanyikan masa lalu. Di sana ada aku dan dirimu. Melonjak - lonjak dalam waktu. Di situ, di pelabuhan kecil suatu ketika. Telah kita titipkan cita. Telah kuambil kemarin itu. Kapan selanjutnya engkau, singgah dan meniru?
Kalau lembah sudah kita lalui, maka bukit kelanjutannya. Kita tak tahu, apa menghadang di depan. Lantas apa yang memberanikan diri untuk tetap berjalan? Keyakinan akan esok yang lebih baik.
Kepada:
Lenteraku yang mulai meredup, tetaplah menerangi, meski sinar itu hanya pendar - pendar. Gusar dimiliki. Pembayarnya adalah senyum keikhlasan. Percayalah, segala itu indah, pada waktunya.
Teman - temanku seperjuangan, di tahap ini sudah kulunasi. Pahitnya akan hilang, ketika kita tebarkan kemenangan. Semua ada masanya, tentu kita, berkesempatan meraih. Tetap bersemangat, sedih - sedih kita, luka - luka kita, doa - doa kita, ada di langit, pada catatan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar