Rabu, 03 Februari 2021

Show It not Tell It

Oleh: Desma H., S. Pd.



Puisi adalah bahasa ringkas dari suatu peristiwa, yang dipesankan oleh penyair kepada pembacanya. Puisi memiliki batadan kata yang sedikit, dibanding cerpen atau novel. Puisi juga berbeda dengan berita dan opini, dalam menampilkan fakta. Ada pilihan kata, meskipun tidak semuanya berupa metafora. Sering juga terjadi, kata-kata biasa, yang senantiasa lalu lalang dalam lidah kita; asalkan dirangkai dengan tepat, maka terciptalah diksi yang serasi, untuk membangun puisi.


Itu sebab puisi harus memiliki pemadatan kata. Tak perlu jauh mencari contoh. Puisi SDD yang berjudul Aku Ingin, adalah kata-kata yang biasa. Namun, lihat kekuatannya. Bagaimana pesannya sampai kepada kita. Setiap pembaca memiliki persepsi yang berbeda tentunya, dan kebanyakan sepakat bahwa isinya adalah kesungguhan dalam cinta.


Terkait Cinta, tentu ini berhubungan dengan tema bulan ini. Tak selalu puisi cinta menghadirkan kata-kata perkasihan, percintaan, pernikahaan, dan lain sebagainya. Karena puisi yang baik adalah puisi yang show it, not tell it. Puisi yang menunjukkan, bukan yang dikatakan.


Sebagai contoh begini:

Sayang, aku mencitaimu sejak lahir. Tanpamu aku tak bisa bernapas. Melihatmu membuatku sanggup mencapai mimpi. Bersamamu aku hidup. 

Dst.

Kemudian bandingkan dengan seorang wanita yang membuatkan syal rajutan benang wol, bertuliskan nama: Ahmad, di ujingnya. Diberikan langsung kepada kekasihnya saat di bandara, yang hendak kuliah ke Korea.


Menunjukkan cinta dan kerelaan, dengan perhatian. Tak perlu kata yang berbelit. Cukup satu kata kekasihnya, dan serangkaian rajutan benang wol hingga menjadi syal. Mungkin di rajutan itu ada air mata, ada doa, juga ada kecemasan. Nah, itulah yang harus kita bangun, dalam menulis puisi. Tunjukkan, bukan katakan.


Akan tetapi, pada puisi kekuatan kita ada pada kata. Bagaimana memilihnya? Berikut tipsnya: 

1. Padatkan kata. 

2. Buat citraan, bangun suasana.

3. Gunakan metafora.

4. Sematkan pesan. Hal terpenting dalam kita menyajikan sesuatu. Pesan penyair, untuk pembaca.

Baiklah, untuk bedah karya pekan ini, ada puisi yang bagus dari teman kita yang sudah dikumpulkan. Hayo, coba tebak, ini puisi cinta atau bukan? Silahkan beri tanggapan di kolom komentar. Bagaimana dengan pesan penyairnya, sudah sampaikah? Selamat berlatih terus, hingga tuliskan puisi terbaik.




Tentang Kita dan Hari Ini

Karya: Fat Zura


Apa yang kau harapkan, kasih?

Orang penting dan sinting kadang tak bisa dibedakan

Mana hitam mana putih

Tumpang tindih


Jikapun mengasingkan diri

Berita itu akan terus berhembus lagi

Saat terealisasi

Kita hanya tinggal menyesali


Harapan yang mana yang kau sebutkan?

Ataukah itu cuma angan buat hiburan?

Kita sudah sekarat, kasih

Pisau-pisau kekuasaan membuat kita harus menunduk


Tapi tunduk atau tidak itu sama saja

Kita tetap diperlakukan seperti boneka santet

Buat apa kita menunduk, kasih?

Bukankah kau pun sudah muak dan telah mendongakkan kepala?


Kau takut cinta kita berlumur darahku atau kamu atau mahasiswa lain?

Dan kau mau cerita kita digenangi air mata rakyat? 

Sanggup kamu biarkan itu terjadi pada paragraf soal kita?

Kasih, biarkan aku turun ke jalan!


Lampung, 28 Januari 2021 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung