Oleh: Desma H., S. Pd.
Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya memang terbilang biasa saja. Ada yang menganggap tak penting. Tapi bagiku pelajaran ini adalah ruang yang bisa dimanfaatkan untuk refreshing. Ternyata tak hanya aku saja, beberapa peserta didik juga beranggapan sama. Maka tak heran, bahkan ada yang menjapri, ingin pelajaran SBP lagi, atau minta waktunya ditambah. Memang tidak semua, hanya beberapa. Terlebih masa pandemi ini, mungkin membuat mereka mati gaya, dan kurang bebas berekspresi.
Kemarin SBP di kelas 7 Radin Inten lancar, hari ini pun begitu. Berada di kelas 8 Ahmad Dahlan. Kami bertemu lewat zoom sebulan sekali. Lama juga ya? Sampai-sampai semalam ada peserta didik yang japri,
"Kok kayaknya kelas 8 jarang bener SBP? Heran saya."
Begitu bunyi pesan WA nya. Ini pertanda bagus, berarti dia rindu SBP. Alhamdulillah. Kali ini, mereka akan mencoba memainkan alat musik piano. Pianika juga boleh. Lewat aplikasi juga bisa. Tak usah dibuat rumit, karena hidup ini sudah rumit. Terpenting adalah, belajar dan hati tetap senang dan tenang.
Lirik lagu dan not angka sudah kupublikasikan lewat tautan blog. Mereka punya waktu satu bulan, untuk belajar. InsyaaAllah, di pertemuan zoom selanjutnya, mereka akan praktik. Semoga Allah beri kemudahan.
"Nyanyi, Miss?"
Ucap Raihan, si ketua kelas.
"Nggak usah, pakai pianika saja. Kalau nyanyi nanti suara kalian yang bagus menyaingi suara Pak Ndin."
Sahutku.
Kemudian ucapan Alhamdulillah menyeruak. Sepertinya bersyukur mereka tidak perlu mengeluarkan suara emas yang dimiliki. Ya, biarlah suara emas mereka untuk menyenandungkan ayat-ayat suci Al-Qur'an saja. Tentu lebih damai di hati.
Pertemuan singkat, hanya kisaran 40 menit. Batas zoom gratisan. Hehe.. Tapi cukuplah untuk temu kangen. Melihat wajah mereka yang makin bermekaran. Terlihat makmur sentosa. Sepertinya banyak tidur dan makan. Masa pandemi harus cukup nutrisi, agar sehat senantiasa.
Catatan hari ini cukup dulu. Besok, insyaaAllah berlanjut lagi. Foto ini diambil saat awal masuk zoom. Setelah berfoto, mereka semua mematikan kamera. Aku berbincang dengan wajahku sendiri. Ya, seperti seorang artis di TV. Penonton bisa lihat si artis, tapi si artis tak bisa melihat. Tak apa, yang penting happy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar