Oleh: Desma H.
Apa ini? Membuat gerak tertahan. Mendengar senandung mendamaikan. Kaki berselonjor, hilang beban. Namun pikiran berkelana ke bagian negeri yang entah.
Ada wajahmu berkawan senyum. Tentang janji yang pernah kita rangkai. Maafkan aku, untuk jumpa yang tidak terjadi. Maafkan aku, untuk niat tertawa. Bolehkah saat ini aku tertawa?
Bukan kepadamu airmata tertuju. Tapi kepada Tuhan. Bahwa kita berencana sedemikian banyak, sedang Tuhan mencukupkan. Sampai di sini. Iya, hanya sampai di sini.
Mengapa kutuliskan, sedangkan tiada sampai padamu? Aku, ingin hadirkan, hati yang sempat tenggelam. Kemudian hilang. Maafkan, untuk jumpa yang tidak sempat.
Atau,
kita punya ruang di suatu ketika? Jumpa dan bercerita. Aku akan ceritakan sosok yang kutulis di buku. Dan kau, ceritakanlah tentang buku yang seharusnya kubaca.
Atau,
kita punya kesempatan, yang entah dimana: untuk menceritakan. Maafkan aku, yang tidak miliki kesempatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar