Jumpa sejenak sore ini, memunculkan kembali semangat kebersamaan dengan Al Fatih. Rasa bahagia bisa kembali jumpa. Biasanya dalam libur sejenak, jika mereka pulang ke Bandarlampung, ada satu wajah yang dapat kutemui. Tapi sekarang tidak lagi. Wajahnya terekam dalam kenangan. Sesaat masih tetap disebutkan. Seperti ia masih ikut serta dalam setiap temu. Seorang muridku yang pergi lebih dulu. Murid, yang juga sahabatku. Rekanku dalam berbicara Bahasa Inggris, menceritakan film, dan mendiskusikan buku.
Sore ini aku berhasil jumpai Akbar, Fadhil, Albi, Husen, dan yang sudah bertahun - tahun tak jumpa, Farhan. Makin menjulang saja ia. Rencana mau makan mie rebus, tidak berhasil. Karena si Bude sedang sibuk mengurus bayi. Alhamdulillah ada es krim. Sehingga kami jadinya makan es krim. Ada juga Afif dan Ale.
Tak ingin rugi melewatkan kenangan ini, langsung kutulis cerita di blog, dengan meminjam laptop Pak Hamid, yang sering atay di sekolah. Sayangnya tak ada foto. Biarlah.
Berisi peristiwa yang terekam, dan tersajikan dalam sesingkat tulisan. Tak sempurna, karena ingatan miliki batasan. Maka pengikatnya adalah catatan.
Rabu, 01 Mei 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TERIMAKASIH TELAH SINGGAH
Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?
Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.
Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.
Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.
Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar