Bumi Perkemahan Wira Garden, Lampung. |
Duhai,
dedaun melenggang dalam belai udara.
Suling
bambu mendayu, dititipkan kata pada kicau burungburung angkasa.
Hati
gerimis, sedang lidah tertawa.
Mata
membuka, lambaianmu kuterima,
Seperti
mendengar suara kekasih,
menyenandungkan
lagu keikhlasan pada Tuhan.
Memintaku
dengan ketulusan.
Sedang
Sang maha, masih meracik waktu untuk kita dipadukan.
Kau,
adakah namaku pada jiwamu?
Yang
kau inginkan jumpa setelah tidur gelisah menyangatkan rindu.
Maka
biarlah warna menjadi cahaya,
Usai
melerai cinta kudus yang terjaga.
Bandarlampung,
Maret 2018
Diterbitkan dalam Antologi Puisi: Kenangan Masa Lalu, 2018. Penerbit: FAM Indonesia.
Diterbitkan dalam Antologi Puisi: Kenangan Masa Lalu, 2018. Penerbit: FAM Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar