Rabu, 25 Oktober 2017

Grafologi






Grafologi adalah analisis pola tulisan tangan yang dapat mengidentifikasi kondisi psikologis maupun karakter dari seseorang (wikipedia). Dari pengertian ini sudah jelas sekali ke arah mana fokus ilmunya. Tenang saja, ini bukan praktik perdukunan. Hal ini tercipta tentu berdasarkan penelitian juga, dari beberapa sampel, kemudian diambil kesimpulan. Bahwa, jika bentuk tulisannya seperti ini, maka karakter orang biasanya adalah seperti ini. Begitu juga bentuk tulisan tangan yang lain. Tentu saja hal ini sangat membantu, bagi saya terutama yang berprofesi sebagai guru. 

Ketika melihat tulisan siswa di lembar tugas misalnya, bisa dijadikan acuan untuk memahami karakter peserta didik. Meskipun saya akui, hal ini tidaklah sempurna akurat. Jika saya berbincang dengan seorang teman yang memang serius mempelajari grafologi, beliau mengutarakan bahwa dari tulisan tangan yang belum baik, bisa diterapi agar menjadi baik tulisannya. Nantinya akan mengubah karakter orang tersebut. Dalam hal ini, saya mengakui. Memang saya pernah mempraktikkan kepada anak didik. Karakternya menjadi semakin baik. Sikapnya terkontrol dan terarah. Itu sebab saya membahas tentang Grafologi. Semoga bisa menjadi referensi untuk para guru.

Beberapa waktu lalu saya mengikuti perbincangan tentang Grafologi. Banyak hal yang saya dapatkan. Tentu ilmu yang bermanfaat. Di sini akan saya sampaikan sedikit, berharap pembaca akan merasa tak cukup kemudian mencari lagi, belajar kembali untuk memperkaya pengetahuan.

Ternyata tak hanya tulisan per huruf yang dibahas, dari awal penulisan dan batas margin pun sudah bisa digunakan untuk menganalisis karakter. 

Berikut rinciannya:

  • Margin yang sempit menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki fobia atas sesuatu. Margin yang semakin sempit juga seperti itu.
  • Margin yang lebar, lebih dari 2 cm. orang ini suka kabur dari kenyataan dan masalah.
  • Margin yang sangat lebar (lebih dari 4 cm) menggambarkan bahwa orang ini mudah curiga. Jika semakin lebar menun6jukkan bahwa ia tengah memiliki masalah terpendam, dan terkadang juga sering dimanfaatkan orang lain.
  • Margin yang tidak teratur menunjukkan bahwa ia seorang pembangkang, pemberontak, selalu melihat untung dan rugi dlam melakukan suatu hal.
  • Untuk margin yang normal adalah 1 sampai dengan 2 cm. 

  • Margin kanan:
  • Jika margin kanannya sempit, sisanya kurang dari 1 cm, menunjukkan bahwa orangnya sangat yakin terhadap masa depan juga terkontrol dalam kehidupannya.
  • Margin kanan yang normal adalah 1 cm.
  • Jika margin kanan lebar, ini menunjukkan bahwa ia masih takut dan ragu dalam mengahdapi masa depan.
  • Ketika menulis sampai menabrak batas garis kertas, hal ini menunjukkan bahwa dia adalah karakter orang yang menghalalkan segala cara
  • Margin atas yang terlalu jauh dari tulisan, menunjukkan bahwa dia tidak percaya diri.
  • Itu tadi masih membahas tentang margin kanan, kiri, dan atas. Sekarang kita membahas bentuk tulisannya.
  • Tulisan yang semakin turun berarti dia semakin depresi.
  • Tulisan yang bergelombang menunjukkan bahwa ia adalah orang yang mut- mutan.
  • Tulisan yang cekung, menunjukkan bahwa ia susah bangkit dari keterpurukan.
  • Tulisan yang cembung, menunjukkan bahwa dia hanya memiliki motivasi di awal saja.
  • Tulisan bersambung menunjukkan bahwa ia adalah orang yang bagus dalam bersosialisaasi, runut, logis, dan cooperative.
  • Tulisan cetak menunjukkan bahwa ia ingin mendapatkan income yang rutin dalam pekerjaannya. Biasanya orangnya multytasking.
  • Tulisan yang campuran. Kadang tegak, kadang bersambung bersifat selalu melihat skala prioritas. Mana yang sudah dekat deadline, baru dikerjakan.

Sebenarnya masih banyak hal terkait tulisan tangan, termasuk dari hurufnya. Di atas tadi kita hanya membahas tulisan tangan. InshaaAllah jika ada kesempatan lain, saya akan bagikan juga ilmunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung