Terlalu banyak beraktivitas membuat abai terhadap kesehatan.
Sakit sedikit dibiarkan. Berharap nanti sembuh sendiri. Untuk beberapa kasus,
secara kebetulan hal ini memang diakui. Sakit kepala sebentar saja, kemudian
sembuh dengan sendirinya. Namun, tentu tak selamanya prinsip ini dipegang. Maka
yang paling bijak adalah senantiasa waspada terhadap penyakit yang mengincar
kesehatan, karena menjadi sehat itu penting. Seorang yang luar biasa, akan
tidak maksimal menjalankan perannya jika dalam keadaan sakit.
Sangat banyak
para tokoh yang mengagumkan, masih diharapkan kontribusinya, ternyata meninggal
dunia karena sakit yang diderita. Tentu ini adalah takdir Tuhan, namun berusaha
menjaga kesehatan tubuh juga merupakan keharusan. Ingat, Allah lebih mencintai
muslim yang kuat daripada muslim yang lemah. Tubuh ini adalah karunia istimewa
yang dititipkan Tuhan, agar dapat dimaksimalkan fungsinya dalam tugasnya
membentuk peradaban. Catatan yang amat berat pertanggungjawabannya.
Beberapa waktu yang lalu, aku mengikuti seminar kesehatan
yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan. Dalam rangka memperingati hari
Hepatitis Sedunia. Bertempat di hotel Asoka, Jl. Pulau Morotai No. 168
Bandarlampung. Tak seberapa rumit menemukan hotel ini. Dengan arahan teman dan
bantuan Google Map, perjalananku untuk pertama kalinya kemari menjadi
tertolong. Sungguh pengalaman yang luar biasa mengikuti seminar. Ada wawasan
baru bertambah. Meskipun mungkin bagi tenaga kesehatan pengetahuan seperti ini
sudah biasa didapat, namun akan lebih baik jika informasi ini sampai langsung
ke masyarakat.
Hari Hepatitis sedunia ditetapkan tanggal 28 Juli, karena
pada hari itu adalah kelahiran Baruch Samuel Bloomberg (Penemu virus Hepatitis
B). Hepatitis adalah proses peradangan sel - sel hati. Aku jadi teringat adikku
yang pernah terkena hepatitis. Saat itu memang sedang mewabah demam kuning di
sekolahnya. Sempat merasa ngeri. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini sangat
membahayakan. Satu dari empat pengidap akan meninggal karena kanker atau gagal
hati. Baru tahu juga bahwa hepatitis ada banyak macamnya: A, B, C, D, dan E.
Penularannya bisa melalui kotoran dan mulut (A, E), dengan kontak cairan tubuh
(B, C, D).
Alurnya sebagai berikut:
- Pembawa virus hep. A/ E membuang kotoran sembarangan atau tidak bersih, kemudian menyentuh makanan atau benda, memakannya tanpa cuci tangan terlebih dahulu. Sehingga terinfeksi sakit akut. Penderita bisa saja sembuh atau malah menjadi pembawa virus untuk ditularkan.
- Sedangkan penularan melalui cairan tubuh bisa dari ibu ke anak, anak ke anak, dewasa ke anak, transfusi darah dan organ yang tidak diskrining, penggunaan jarum yang tidak aman, hubungan seksual yang tidak aman, atau kontak dengan darah.
- Pada faktanya, 1 dari 10 penduduk Indonesia mengidap hepatitis B, dan sebagian besar baru menyadarinya ketika muncul komplikasi. Sungguh miris sekali, bukan?
Pemerintah sudah melakukan pengendalian terhadap Hepatitis,
diantaranya:
- Sosialisasi faktor resiko penyakit hepatitis di 34 provinsi,
- Melakukan imunisasi rutin hepatitis B pada bayi di 34 provinsi dengan capaian di atas 94%,
- Deteksi dini hepatitis B sudah dapat dilakukan pada 34 provinsi dan 88 kab/ kota,
- Sejak tahun 201n6 - 2017 sudah dilakukan deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil sebanyak 204.629 dan berhasil memproteksi 2.553 bayi terhadap ancaman penularan ertikal dari ibunya,
- Memulai pengobatan hepatitis C dengan obat Direct Acting Antiviral (DDA) pada enam provinsi yang diduga jumlah peserta hepatitis C nya terbanyak.
Sedangkan bagi ibu hamil, strategi pencegahan infeksi vertikal
hepatitis B dengan cara screening hepatitis B, jika terinfeksi harus segera
konsultasi dengan dokter. Semua bayi yang baru lahir diberi vaksin HBO kurang
dari 24 jam setelah kelahiran. Ibu hamil yang menderita hepatitis B (HBsAg
reaktif), disarankan agar melahirkan di fasilitas layanan kesehatan.
Dipandu oleh dr. Wiendra Waworontu dan dr. Rhino Ghani,
seminar kesehatan ini menjadi hidup diskusi berjalan lancar. Peserta begitu
antusias. Terlebih lagi panitia juga menyiapkan doorprize untuk beberapa
peserta, semakin menarik hingga akhir acara. Mari proteksi diri dan juga orang
- orang sekitar dari bahaya Hepatitis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar