Judul :
Kainan 1890
Sutradara : Mitsutoshi
Tanaka
Pemain :
Shiori Kutsuna, Seiyo Uc, Kenan Ece.
Tahun produksi : 13
November 2015
Film ini sangat bagus. Ada ragam sisi yang berhasil
direngkuh melalui kisah yang disajikan. Biar kujelaskan sejenak. Sekali lagi
ini hanyalah dari sudut pandangku. Jika suatu karya sudah dilempar ke publik,
maka hak mengomentari jatuh mutlak kepada masyarakat. Dan di sini saya akan
menggunakan hak itu. Jika engkau merasa tak sepakat, maka gunakanlah hakmu
untuk meramu pemikiran yang masih tersembunyi di balik keningmu.
Beberapa hikmah yang dapat diambil setelah menyaksikan film
ini adalah:
·
Jadilah dokter yang baik yang tak hanya
bertujuan material.
·
Kebahagiaan seorang dokter itu adalah melihat
kesembuhan pasiennya, bukan dari pendapatan yang ia peroleh.
·
Dokter tak hanya mengobati sebatas pasien. Tapi
dokter juga mengobati hati mereka.
·
Jangan langsung berburuk sangka terhadap
perlakuan seseorang, bisa jadi sesungguhnya orang tersebut bermaksud baik,
hanya saja belum tuntas prosesnya, dan belum terlihat hasilnya. Maka jangan
terburu - buru dalam mengambil kesimpulan buruk.
·
Membalas kebaikan itu tidak akan terputus,
bahkan bisa berlanjut hinga ke generasi berikutnya.
·
Setiap orang sudah memiliki tugasnya masing -
masing, maka penyelesaian tugas yang baik adalah benar - benar oleh yang
berkemampuan di bidangnya.
·
Berkontribusilah, karena seburuk apapun posisi
kita di dunia ini, tetap memliki potensi untuk berbuat baik.
Kainan 1890 yang diceritakan di sini adalah kapal Turki yang
karam di Jepang setelah melakukan lawatan kenegaraan di sana. Dalam perjalanan
pulang ke Turki, kapal ini dihantam badai, hingga meledak. Dari 600 orang yang
ikut serta dalam kapal tersebut, hanya sekitar 60an orang yang dapat
terselamatkan. Dalam badai, penduduk desa miskin dan terpencil itu tetap ke
lautan untuk menyelamatkan para korban. Tenaga kesehatan yang jumlahnya sedikit
menjadikan kerepotan tersendiri bagi para penduduk. Namun mereka tak tinggal
diam, semua berusaha mengambil bagian dalam usaha menyelamatkan korban. Ada
yang membawakan makanan, tetap mengusahaan meskipun di rumah persediaan makanan
tak ada lagi. Kepala desa mengerahkan seluruh warganya untuk membawakan
penerangan dari rumah masing - masing agar bisa menerangi para korban.
Kepanikan muncul ketika ada korban yang sudah tak bergerak lagi. Haru, seorang
gadis yang kekasihnya meninggal di lautan menjadi terdiam dan tak bisa berbuat
apa - apa. Akan tetapi, dengan mengerahkan keberaniannya, Haru melakukan CPR.
Berharap bahwa korban tersebut dapat terselamatkan. Yang paling mengharukan
adalah, ketika ada pasien lain yang sudah kedinginan. Sehingga untuk
meredakannya si korban harus selalu dipeluk. Jika tidak, maka nyawa korban
tersebut tidak bisa diselamatkan. Tidak ada seorangpun yang mau, karena mereka
adalah wanita. Nah, di saat seperti ini, Haru segera melangkah dan ingin
menolong korban tersebut. Namun langkahnya terhalangi, ketika seorang Geisha
melintas. Geisha tersebut langsung menawarkan diri untuk memeluk korban yang
sudah sekarat. Di sini saya tertegun, bahwa seorang Geisha saja bisa melakukan
hal - hal yang baik, maka perjuangkanlah. Pada dasarnya setiap orang memang
memiliki potensi untuk berbuat baik.
Rombongan darai Turki kembali ke negaranya. Yang menarik
dari film ini adalah, peristiwa yang telah diatur Tuhan. Bahwa kisah yang
menjadi catatan dari nenek moyang itu tetap terwariskan. 95 tahun kemudian, di
daerah Theeran terancam serangan. Karena di sini memang daerah konflik. warga Jepang yang tinggal di sana tidak
dijemput oleh pemerintahnya. Jepang juga mempertimbangkan keselamatan warga
yang akan menjemput. Semua penerbangan asing telah berangkat ke negaranya masig
- masing. Di tengah keputus asaan, terkadilah kisah yang mengharukan. Pemerintah
Turki, yang sudah menyiapkan pesawat untuk menyelamatkan warganya dibenturkan
dengan kondisi beberapa puluh tahun silam. Bagaimana akhirnya? Wargapun
terketuk. Entah karena alasan apa, namun semua tragedi kemanusiaan akan selalu
meninggalkan kesan mendalam. Warga Turki dengan sukarela mempersialahkan warga
Jepang untuk menaiki pesawat yang sudah disiapkan untuk mereka.
Tentu, peristiwa ini menggoncangkan negara ke duanya. Ikatan
akan selalu terjalin hingga ke masa selanjutnya. Pertalian kebaikan yang tak
bisa diputuskan. Begitulah takdir Tuhan menentukan. Film yang sangat bagus. Terlebih
berdasarkan sejarah, maka film ini benar - benar bisa membuka hati setiap
penontonnya.
Bandarlampung, 29 April 2017
08.57 WIB