
tiga sahabat muncul pada persinggahanku yang sejenak. cerita diurai - urai bersama kegelisahan, tawa, dan air mata. setelah beranjaknya kalian, di sudut pena, aku simpulkan. aku yakin saja, baik dirimu, dirinya, kita, dan tokoh - tokoh lain dalam drama ini adalah orang - orang cerdas. yang telah dipilih Allah. maka berperanlah semanis mungkin. karena lakon - lakon ini akan menjadi sejarah.
dan biarkan penyimaknya mengambil hikmah. maka berperanlah sebaik - baiknya. karena penilai akhirnya adalah Sang Kuasa. tersenyumlah, kita telah dewasa.
untuk sahabatku, yang tengah terbelenggu, akan kata yang sempat tempo hari kita anggap indah dan lucu.
(Lovia, Septri, Isnaila)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar