Film Thailand ini sangat bagus. Menginspirasi. Tentang
kehidupan seorang guru yang bersemangat dan punya prinsip. Meskipun dipindah
tugaskan di tempat yang sulit, tak ada listrik, jumlah siswa sedikit, tetap
saya ia melaksanakan tugasnya.
Awalnya, alur yang dibuat unik. Seperti ada irisan waktu
yang berbeda. Setelah mengikuti beberapa menit, barulah penonton akan
menyadari, bahwa di film ini ada kisah dua orang guru yang diceritakan.
Keduanya berkaitan, hanya ada perbedaan waktu. Bu Ann adalah seorang guru yang meninggalkan
sekolah kapal karena akan menikah beberapa bulan lagi, kemudian digantikan oleh
Pak Song, seorang guru muda yang memang sedang mencari pekerjaan untuk
mendapatkan penghasilan, meskipun latar belakang beliau adalah seorang atlit
pegulat.
Di tengah keputus asaannya tinggal dalam keterbatasan di
sekolah kapal, tak sengaja pak Song menemukan buku harian Bu Ann. Buku itu
menceritakan kejadian setiap hari yang dialami Bu Ann. Selalu penuh tantangan.
Sebagai wanita yang mandiri, meskipun sulit Bu Ann berhasil menghadapi. Tinggal
di sekolah kapal, di permukaan laut, tanpa tetangga. Hal ini menjadi penyemangat
bagi Pak Song. Akhirnya ia memantapkan untuk mengabdi di sekolah kapal.
Meskipun siswanya hanya ada empat orang.
Pengalaman - pengalaman diceritakan. Bergantian, setelah Bu
Ann, baru pak Song. Seolah menyatakan bahwa kejadian dan tantangan seru selalu
mereka alami di sekolah kapal ini. Bu Ann harus berani mengambil mayat yang
tersangkut di tempat pembuangan, meskipun ia seorang wanita. Sembari memasak,
tetap mengajari anak – anak dengan pertanyaan - pertanyaan singkat. Pak Song
harus mengusir ular di saat beliau sedang mengajar, sampai menghadapi badai
bersama para muridnya. Namun di keesokan harinya, mereka bersama - sama
memperbaiki sekolah kapal. Ada perbedaan antara Bu Ann dan Pak Song. Bu Ann
begitu jadi idola, tidak pernah marah, dan juga pintar. Sedangkan Pak Song,
masih sering mengedepankan emosinya, dan kurang cakap dalam mengajarkan
Matematika. Sampai - sampai beliau harus sembunyi di WC, karena hendak
belajar sebelum mengajarkan satu soal
kepada siswanya. Melalui catatan harian Bu Ann, Pak Song banyak belajar. Beliau
termotivasi. Belum lagi tantangan siswanya yang memutuskan untuk tidak
melanjutkan sekolah. Juga para siswa yang membanding - bandingkan guru yang
satu dengan yang lain. Tapi beliau mau belajar dan memperbaiki diri, sehingga
akhirnya disukai oleh para muridnya.
Film ini seru. Kisahnya mengalir sederhana, konflik tidak
terlalu kompleks. Tapi relevan dengan kehidupan yang sebenarnya. Dunia
pendidikan, ya demikian. Ada tanggung jawab besar para guru, yang tak hanya
mencakup keberhasilannya sendiri, karena keberhasilan seorang guru juga
melingkupi keberhasilan para muridnya. Ini yang harus ditanamkan di jiwa para
pendidik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar