Selembar malam, larut, dan berlalu…
Hanya ada segelintir orang yang memperhatikan,
Bergulirnya bumi menuju peraduan,
Sedikit demi sedikit beranjak menyerpih.
Serpihannya kian membuat bumi kokoh,
menjadi keropos.
Hilang makna,
Dilembar akhir malam ini,
Suara makhluk – makhluk ciptaanNya,
Tiada rela beralih dari penantian,
Terhadap cinta sepanjang masa,
Berkeyakinan akan pertemuan disana..
tak cukup.
Lantas, dilembar malam yang akhir,
Tetap basah dalam sujud, lidah tak lagi kerontang,
Oleh sumpah - serapah.
Sudah berganti dengan sucinya perenungan…
Dilembar terakhir malam…
Bertasbihnya alam,
Dan…
Hilang makna,
Dilembar akhir malam ini,
Lelap, lelap,…
Aku cukup fakir untuk bertemu denganNya…
Astaghfirullah al adziim…
01:01 WIB, 9 Mei 2008; Bandar Lampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar