Senin, 01 Juli 2024

Tentang Malam dan Lautan

 




Oleh: Desma H.


Warna yang dilukis terlanjur gelap. Sedikit cahaya memendar. Menaklukkan keraguan dan ketakutan. Dalam kebersamaan yang jernih, suara-suara menerjemahkan makna. Sejauh mana telapak tangan menggerus kenang? Di sana tubuh-tubuh tanpa keluh menghantam letih.


Pada akhirnya, kita kembali terjebak dalam satu teriakan yang tak pernah sampai. Untuk seterusnya, tetap menjadi bisikan yang terpenjara dalam lidah.


Namun, kutemukan binar yang lain dari parasmu di seberang sana. Gemerlap laut memukau. Aku tak ingin melepas pergi malam yang sejenak. Biar kuterjemahkan desau angin yang menghadirkan senyummu nan sedikit. Apakah beban-beban telah mematahkan impian yang kau ramu sekian lama? Ataukah airmata pernah menghapus kenangan indah, sehingga untuk hadirkan tawa begitu sulitnya?


Malam ini, biar kuculik senyummu yang sedikit. Kujaga dalam kenang di tepi ingatan. Kelak bila kurindu kata-katamu, bayangan ini yang akan kudekap.


Pada saat itu, 

apakah masih ada, kita yang sama?



Pahawang, 1 Juli 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung