Oleh: Desma H.
Koi wa Tsuzuku yo Dokomademo, adalah drama Jepang yang terdiri dari 10 episode. Dibintangi oleh Takeru Satoh (Ikari Tendo) dan Mone Kamishiraishi (Sakura Nanase). Kisah ini diawali dengan pertemuan Sakura dan Ikari di tengah jalan.
Sakura kebingungan saat melihat seorang tua yang tiba-tiba terjatuh. Ia ingin menolong, namun tak tahu harus berbuat apa. Ia berteriak meminta bantuan. Saat itu Ikari Tendo yang seorang dokter mendatanginya. Pertemuan pertama yang begitu berkesan bagi Sakura, yang saat itu masih sebagai siswa SMA. Ia kagum terhadap Tendo. Sakura pun ingin menjadi perawat, agar bisa menolong orang lain.
Lima tahun berlalu, Sakura diterima di rumah sakit tempat Tendo bekerja. Mereka bertemu, konyolnya Sakura langsung menyatakan cinta dengan polosnya. Sejak hari itu, Sakura dinobatkan sebagai Pahlawan. Di sisi lain Tendo memang sudah lama dinobatkan sebagai Iblis, saking galaknya, Teman. Kegigihan Sakura, perawat yang kemampuannya biasa saja akhirnya bisa meluluhkan hati Tendo. Sakura rajin belajar, ramah pada siapapun. Sehingga ia disayangi.
Waktu bergulir, kesibukan di rumah sakit, beragam permasalahan, dapat mereka selesaikan. Hingga akhirnya menempuh pernikahan. Sampai saat menikahpun mereka tetap diburu pekerjaan. Tetiba saja ada kondisi darurat. Tentu mereka mengutamakan keselamatan pasien.
Lika-liku kehidupan nakes. Bagi nakes yang idealis, memang seperti itu. Meskipun dalam realita yang bertolak belakang juga tidak sedikit. Kisah drama ini sederhana. Tapi saya senang menontonnya. Alur cerita berbeda dari film-film kedokteran yang saya tonton. Yang sudah-sudah selalu menyisipkan peristiwa bencana alam, untuk peristiwa kebersamaan si aktor. Di film ini tidak demikian.
Awalnya agak aneh melihat Satoh berperan sebagai dokter, karena sudah terbiasa melihatnya sebagai Kenshin. Tapi memang aktor yang hebat, Satoh berhasil memainkan perannya dengan baik.
Dramanya lucu. Persahabatan, keluarga yang dimunculkan. Perjuangan karier dan juga cinta. Untuk adegan ciuman tidak terlalu sering. Kostum para aktor juga sopan. Untuk tontonan remaja, tentu harus ada pendampingan. Pesan tersirat dan tersurat, bagus.
Bandarlampung, 19 Juli 2023