The Chorus ( French: Les Choristes)
adalah film Prancis yang tayang pada tahun 2004. Disutradarai oleh Christophe Barratier. Dengan para pemain: Gerard Jugnot, Francois Berleand, Kad Merad, Jean Baptise Maurier.
Film ini
mengisahkan tentang kehidupan para siswa di asrama putra. Dengan keadaan yang
serba terbatas dalam hal fasilitas, seorang guru baru, Clement Mathieu yang
tetap mampu berjuang untuk menyampaikan pembelajaran di kelas. Para sisiwa yang
terkekang dengan aturan sekolah yang super ketat, bahkan para guru dan kepala
sekolah juga menekankan demikian. Ketika Pak Mathieu baru datang ke sekolah,
semua menyampaikan bahwa para siswa di sana sulit dikondisikn. Hanya dengan
kekerasan dan hukuman, mereka bisa dikendalikan. Namun tidak dengan Pak
Mathieu. Beliau melakukan pendekatan yang berbeda. Mengenalkan para siswa
dengan lagu dan kelompok paduan suara.
Awalnya ditolak oleh kepala sekolah. Namun Pak Mathieu
tetap melatih para siswa. karena beliau beranggapan dengan seni, para siswa
bisa lebih terkendali perilakunya. Mereka akan disibukkan dengan paduan suara,
dan berupaya mewujudkan harmoni dari keragaman karakter suara. Para siswa yang
merasa malas di permulaan latihan, lambat laun menjadi senang. Bijaknya sang
guru ini adalah, ketika ada yang memiliki suara kurang bagus, tetap diberi
peran dalam kelompok paduan suara tersebut. Sehingga semua anak mendapat peran.
Berkat usaha
yang gigih, paduan suara para siswa ini berhasil memikat siapapun yang
menyaksikan. Meskipun masih ditentang kepala sekolah. Puncaknya adalah ketika mereka
diundang oleh walikota. Saat wali kota mengucapkan kekaguman, kepala sekolah
langsung menyampaikan bahwa ia selalu mendukung penuh paduan suara ini. Dari
sini kelompok paduan suara memiliki nilai tersendiri di sekolah dan di hadapan para
guru yang lain.
Kasus beragam
juga dimunculkan di sini. Biasa terjadi di asrama, seperti pembulian,
penindasan, pencurian, juga kesewenangan pihak sekolah. Misalnya, saat para
siswa dalam jumlah banyak kehabisan air untuk mandi, kepala sekolah tetap
mendapatkan air berlimpah. Para guru tidak semua mendapatkan hak yang sama. Pak
Mathieu sendiri, karena masih guru baru, harus tidur satu ruangan bersama para
siswa dengan hanya dibatasi tirai. Tapi hal ini tidak menjadi penghalang bagi
sang guru untuk tetap malaksanakan tugasnya.
Paling miris ketika ada siswa pindahan yang berlatar
belakang buruk masuk ke sekolah ini. Ada yang kehilangan uang, siswa pindahan
ini menjadi tersangka. Padahal ia sudah mengatakan bahwa ia tidak melakukannya.
Pak Mathieu tidak bisa berbuat apapun karena peraturan di sekolah begitu
ketat. Si anak menerima hukuman.
Di akhir cerita, kelompok paduan suara mendapatkan
penghargaan setelah tampil, mereka diizinkan untuk tamasya seharian. Kepala sekolah
sedang ada kunjungan ke luar. Sesampainya di sekolah, seluruh geedung sekolah
sudah hangus terbakar. Tidak ada yang tahu pelakunya, terkecuali penonton. Ya,
tepat sekali, pelakunya adalah siswa baru yang dituduh mencuri tadi. Ia merasa
tidak terima karena tidak diperlakukan adil. Akhirnya ia membalas dengan
caranya sendiri.
Film ini menyabet banyak penghargaan. Sangat direkomendasikan untuk ditonton bagi para guru. Meskipun film lama, namun banyak sekali hikmah yang bisa dipetik dari film ini.Diantaranya:
- Cara menjadi guru yang bijaksana di tengah keadaan sekolah yang serba terbatas.
- Bagaimana bersikap kepada siswa yang bersalah sekalipun.
- Pelabelan negatif terhadap siswa, akan berdampak negatif pula bagi siswa itu sendiri dan juga lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar