Negara:
Japan
Bintang
film: Mackenyu, Mone Kamishiraishi, Shûhei
Nomura, Suzu Hirose
Sutradara:
Chihayafuru: Musubi
Film tentang persahabatan ini sangat menarik. Ada unsur
kebudayaan Jepang yang dimunculkan. Ketika saya menonton film ini pertama kali,
jadi menambah pengetahuan tentang Kureta. Bermain tebak puisi klasik yang tak
hanya mengandalkan hafalan, tapi juga insting. Kecepatan tangan, bahkan sangat
menguras energi terlihat.
Sembari membayangkan bagaimana puisi dari penyair Indonesia
dibuat sedemikian, sepertinya akan menarik juga. Atau malah kurang digemari? Ya,
begitulah penghargaan manusia Indonesia terhadap karya sastra.
Di film ini, meskipun terjadi konflik cinta antar sahabat, di
akhir kisah masih tetap dibuat tokoh utama tidak menentukan pilihan di antara
kedua sahabatnya. Sehingga makin membuat penonton penasaran. Tapi, sangat bagus
untuk menjadi jalan terciptanya film lanjutan. Hingga bagian ke tiga film ini,
karakter yang dimunculkan dari setiap pemainnya adalah karakter positif. Maka sangat
direkomendasikan bagi remaja, untuk pembentukan karakter. Bahwa di setiap
tahunnya ada peningkatan prestasi di diri siswa. meskipun aktif dalam kegiatan
ekskul, namun tetap memperjuangkan prestasi di sekolah. Ini adalah contoh siswa
yang bagus, bukan?
Konflik yang sederhana, karena genrenya memang komedi,
meskipun muncul perselisihan, tetap bisa diselesaikan dengan damai. Banyak tersenyum
dan menganggap permasalahan adalah perihal ringan yang bisa dicari jalan
keluarnya. Ini adalah langkah bijak yang
bisa ditempuh oleh kaum muda. Tidak menonjolkan emosi dalam keseharian, namun
meninggikan pengendalian diri dengan bijaksana.