Jumat, 28 Oktober 2016

Guru yang Tak Dirindukan



“ Terimakasih, Ms. Ita. Miss Ita adalah orang yang selalu tersenyum sama saya.”
Dzika, siswa putra kelas 7, yang menuliskan kalimat tersebut di selembar kertas. Ms. Ita tersenyum membacanya.

“ Ana memang senyum sama siapa saja yang datang ke perpustakaan.”
Ucap Ms. Ita setelah membacanya. Beliau adalah penanggungjawab perpustakaan dan guru Bahasa Inggris di sekolah tempat kumengajar. Bukan tanpa alasan Dzika menuliskan kalimat itu. Ms. Ita berhasil menjadi pembeda dalam kenangannya. Hingga ia tuangkan dalam kalimat yang jujur. Meskipun sebenarnya, Dzika adalah sama dengan pengunjung perpustakaan lain yang mendapatkan senyum tulus dari Ms. Ita. Atau bisa jadi, Ms. Ita juga menganggap Dzika sama dengan yang lainnya. Namun bagi Dzika, Ms. Ita sudah mendapatkan tempat khusus.

Wahai para teladan, tidakkah ingin suatu ketika nama kita disebut atau diingat oleh mereka? Saat ia menceritakan ke teman, orang tua, atau anak cucu kelak. Bukan sebatas disebut atau ditulis, namun bagaimana kita diingat. Apakah karena: baik, buruk; karena senyuman, kata – kata, dan doa; karena hukuman, omelan, perilaku, atau karena fisik. Oh, betapa banyaknya. Sungguh kita punya catatan. Kelak, mereka akan menceritakan kembali apa yang terekam. Sesaat akan tumbuh kerinduan. Sesuai dengan catatan tentang kita di benak mereka. 

Selamat mengukir kenangan di batas - batas ingatan anak didik kita. Maka kita pula penentu jabatan: Apakah termasuk guru yang dirindukan, atau sebaliknya.


Bandarlampung, 22 januari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung