Minggu, 27 Agustus 2017

Eliminasi Hepatitis Menuju Keluarga Sehat, Selamatkan Generasi Penerus Bangsa



Terlalu banyak beraktivitas membuat abai terhadap kesehatan. Sakit sedikit dibiarkan. Berharap nanti sembuh sendiri. Untuk beberapa kasus, secara kebetulan hal ini memang diakui. Sakit kepala sebentar saja, kemudian sembuh dengan sendirinya. Namun, tentu tak selamanya prinsip ini dipegang. Maka yang paling bijak adalah senantiasa waspada terhadap penyakit yang mengincar kesehatan, karena menjadi sehat itu penting. Seorang yang luar biasa, akan tidak maksimal menjalankan perannya jika dalam keadaan sakit. 



Sangat banyak para tokoh yang mengagumkan, masih diharapkan kontribusinya, ternyata meninggal dunia karena sakit yang diderita. Tentu ini adalah takdir Tuhan, namun berusaha menjaga kesehatan tubuh juga merupakan keharusan. Ingat, Allah lebih mencintai muslim yang kuat daripada muslim yang lemah. Tubuh ini adalah karunia istimewa yang dititipkan Tuhan, agar dapat dimaksimalkan fungsinya dalam tugasnya membentuk peradaban. Catatan yang amat berat pertanggungjawabannya. 

Beberapa waktu yang lalu, aku mengikuti seminar kesehatan yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan. Dalam rangka memperingati hari Hepatitis Sedunia. Bertempat di hotel Asoka, Jl. Pulau Morotai No. 168 Bandarlampung. Tak seberapa rumit menemukan hotel ini. Dengan arahan teman dan bantuan Google Map, perjalananku untuk pertama kalinya kemari menjadi tertolong. Sungguh pengalaman yang luar biasa mengikuti seminar. Ada wawasan baru bertambah. Meskipun mungkin bagi tenaga kesehatan pengetahuan seperti ini sudah biasa didapat, namun akan lebih baik jika informasi ini sampai langsung ke masyarakat.

Hari Hepatitis sedunia ditetapkan tanggal 28 Juli, karena pada hari itu adalah kelahiran Baruch Samuel Bloomberg (Penemu virus Hepatitis B). Hepatitis adalah proses peradangan sel - sel hati. Aku jadi teringat adikku yang pernah terkena hepatitis. Saat itu memang sedang mewabah demam kuning di sekolahnya. Sempat merasa ngeri. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini sangat membahayakan. Satu dari empat pengidap akan meninggal karena kanker atau gagal hati. Baru tahu juga bahwa hepatitis ada banyak macamnya: A, B, C, D, dan E. Penularannya bisa melalui kotoran dan mulut (A, E), dengan kontak cairan tubuh (B, C, D). 

Alurnya sebagai berikut:

  • Pembawa virus hep. A/ E membuang kotoran sembarangan atau tidak bersih, kemudian menyentuh makanan atau benda, memakannya tanpa cuci tangan terlebih dahulu. Sehingga terinfeksi sakit akut. Penderita bisa saja sembuh atau malah menjadi pembawa virus untuk ditularkan.
  • Sedangkan penularan melalui cairan tubuh bisa dari ibu ke anak, anak ke anak, dewasa ke anak, transfusi darah dan organ yang tidak diskrining, penggunaan jarum yang tidak aman, hubungan seksual yang tidak aman, atau kontak dengan darah.
  • Pada faktanya, 1 dari 10 penduduk Indonesia mengidap hepatitis B, dan sebagian besar baru menyadarinya ketika muncul komplikasi. Sungguh miris sekali, bukan?

Pemerintah sudah melakukan pengendalian terhadap Hepatitis, diantaranya:

  • Sosialisasi faktor resiko penyakit hepatitis di 34 provinsi,
  • Melakukan imunisasi rutin hepatitis B pada bayi di 34 provinsi dengan capaian di atas 94%,
  • Deteksi dini hepatitis B sudah dapat dilakukan pada 34 provinsi dan 88 kab/ kota,
  • Sejak tahun 201n6 - 2017 sudah dilakukan deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil sebanyak 204.629 dan berhasil memproteksi 2.553 bayi terhadap ancaman penularan ertikal dari ibunya,
  • Memulai pengobatan hepatitis C dengan obat Direct Acting Antiviral (DDA) pada enam provinsi yang diduga jumlah peserta hepatitis C nya terbanyak.

Sedangkan bagi ibu hamil, strategi pencegahan infeksi vertikal hepatitis B dengan cara screening hepatitis B, jika terinfeksi harus segera konsultasi dengan dokter. Semua bayi yang baru lahir diberi vaksin HBO kurang dari 24 jam setelah kelahiran. Ibu hamil yang menderita hepatitis B (HBsAg reaktif), disarankan agar melahirkan di fasilitas layanan kesehatan.


Dipandu oleh dr. Wiendra Waworontu dan dr. Rhino Ghani, seminar kesehatan ini menjadi hidup diskusi berjalan lancar. Peserta begitu antusias. Terlebih lagi panitia juga menyiapkan doorprize untuk beberapa peserta, semakin menarik hingga akhir acara. Mari proteksi diri dan juga orang - orang sekitar dari bahaya Hepatitis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung