Minggu, 13 Januari 2019

Kepadamu



Bumi Perkemahan Wira Garden, Lampung.





Duhai, dedaun melenggang dalam belai udara.
Suling bambu mendayu, dititipkan kata pada kicau burungburung angkasa.
Hati gerimis, sedang lidah tertawa.
Mata membuka, lambaianmu kuterima,
Seperti mendengar suara kekasih,
menyenandungkan lagu keikhlasan pada Tuhan.
Memintaku dengan ketulusan.
Sedang Sang maha, masih meracik waktu untuk kita dipadukan.

Kau, adakah namaku pada jiwamu?
Yang kau inginkan jumpa setelah tidur gelisah menyangatkan rindu.
Maka biarlah warna menjadi cahaya,
Usai melerai cinta kudus yang terjaga.



Bandarlampung, Maret 2018



Diterbitkan dalam Antologi Puisi: Kenangan Masa Lalu, 2018. Penerbit: FAM Indonesia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung