Minggu, 13 Januari 2019

Bersama Ayah





/1/
Dalam ruang redup lampu diesel
Dikayuh mesin jahit tua, berisik suara
Tersintak di garis malam
Lega, bahwa ia masih terjaga.

Esok kembali sama,
Tanpa ucap disemainya doa.
Berkerumun pikiran satu per satu meraba,
Sayap malaikat memilih,
Pinta siapa nan tiada letih
Oh, namanya kembali ramai di langit,
Diceritakan isaknya pada para bintang
Ia berkilau, di jiwa kosong pemuja belia.

/2/
Para hujan menggantung mendung,
Mencengkeram ketakutan, meremasnya,
Membiarkan usia terburai.
Kulit renta, kerangka tiada daya.
Di pembaringan berairmata.
Binar kemenangan memintal senyum terakhir,
Dipandangi wajah rindu nan tersapu,
Milik para belia yang telah dewasa.
Berat di dada menghempas,
Ia teguh dalam dekapan.
“ Ayah, maafkan aku…”
Digelengkannya kepala, perlahan tubuhnya damai.

/3/
Batu, berwarna putih, bertinta hitam.
Bernama, tak tertulis cita, hobi, dan pekerjaan.
Tak lagi dibutuhkan, hunian akhir berkawan sepi,
Beriring waktu, para tangis melupakan.

/4/
Di bawah garis malam,
Hening, detak jarum jam meraja.
Sesekali, kuusap debu mesin jahit tua.
Lara, ia telah tiada.


Bandarlampung, 10 Maret 2018





Diterbitkan dalam Antologi Puisi: Kenangan Masa Lalu, FAM, 2018


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung