Senin, 21 Agustus 2017

Jangan Biarkan Rasa Lapar di Pagi Hari Menjadikanmu Tak Bisa Memberi Arti.




Kita semua adalah manusia berkesibukan, bahkan bisa disimpulkan, sangat- sangat sibuk. Terlebih jika bekerja pada perusahaan tertentu, yang mengharuskan kita berada di kantor dari pagi hingga sore hari. jika bisa memilih, tentu kita ingin berada di rumah, menikmati keseharian bersama keluarga, melihat peredaran matahari dan awan, serta perubahan cuaca dengan keadaan nyaman di rumah. Penghasilan datang, kebutuhan terpenuhi. Namun ini bukanlah kisah fiksi atau mimpi. Kehidupan kita pada kenyataannya dipenuhi dengan beragam tuntutan dan kebutuhan. Terlebih bagi yang sudah berkeluarga, aktivitas yang semula hanya berhubungan dengan diri sendiri, menjadi semakin komplek dan bervariasi.

Dengan kesibukan yang luar biasa ini, bukan rahasia lagi. Pagi yang singkat, kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dalam waktu sekejap. Tentu akan ada hal yang ditinggalkan, ditunda, bahkan terlupakan. Biasanya yang sering ditinggalkan dan ditunda pengerjaannya adalah pekerjaan rumah tangga. Selain itu, yang sering terlupakan adalah sarapan pagi. Benar tidak? Baru teringat ketika perut mengerucuk membuat nada sendiri. Kepala pening, keringat dingin muncul. Pandangan gelap. Dan begitu selanjutnya, kita sudah paham bagaimana endingnya.

Wow, menyedihkan sekali jika aktivitas kita menjadi terhambat, hanya karena tidak sarapan pagi, badan lemas tak berenergi, pandangan kantuk, tak bisa berpikir, menelurkan ide gemilang. Apakah kita akan membiarkan, diri yang luar biasa ini terjebak dalam situasi begini?

Stop! Hentikan berpikir dangkal. Sarapan sangat diperlukan bagi tubuh kita. Setidaknya sebagai penyuplai energi untuk kita beraktivitas mulai pagi hingga siang nanti. Karena di siang hari kita akan bertemu dengan makan siang, meskipun tak juga dijamin akan hal ini, maka sarapan tetaplah menjadi suatu yang penting. Jika kita sangat sibuk, maka makan siang bisa terlewat lagi. Alhasil, di akhir hari baru disadari ketika perut memedih, kepala pusing, badan melemah. Lambung perih. Mual, dan tak bisa beraktivitas. Muara dari keseluruhan itu adalah, penyakit. Mau terlilit dalam konflik seperti ini? Tentu tidak.

Mengabaikan sarapan di pagi hari bisa berdampak panjang. Kebanyakan penyebab awal penyakit lambung adalah kita sering menunda makan. Entah dengan alasan sibuk, ataupun waktu yang terbatas. Sehingga sarapan pagi sering diabaikan. Bahkan kita sering memaksakan diri dengan menahan lapar. Untuk jangka panjang, jika hal ini dibiarkan, tentu akan menimbulkan penyakit untuk tubuh kita. Bagaimana kita mau berkarya, jika tubuh kita sakit? Bagaimana kita hendak meletupkan ide gemilang, jika berpikir saja terhambat.

Energen sereal dan susu berenergi, minum makanan bergizi bisa menjadi pilihan bagi kita yang super sibuk. Tidak perlu ribet, cukup seduh dengan air panas, diaduk rata, hidangan praktis ini siap dinikmati. Satu gelas di pagi hari, sudah mengandung susu dan beragam vitamin yang memang diperlukan oleh tubuh. Vitamin A, B1, B2, B6, asam folat, vitamin B12, vitamin D, E, dan kalsium. Ada beberapa varian rasa diantaranya, rasa cokelat, vanila, dan kacang hijau. Tinggal diminum, tapi sekaligus makan pagi. Praktis, bukan? Dengan segelas Energen, perut lumayan kenyang, aktivitas berjalan lagi. So, gangguan lapar di pagi hari bisa teratasi.

Silahkan mencoba, harganya pun terjangkau. Rp. 1.500/ sachet. Rasanya juga enak. Energen bisa dinikmati oleh anak - anak sampai dewasa. Just try it! Namun, tetap saja tubuh kita adalah pendeteksi alami yang diciptakan Tuhan. Terlalu sering mengonsumsi fast food tentulah tak baik juga untuk kesehatan. Maka, mulai atur waktu kita dengan sebaik mungkin. Tetaplah sarapan pagi dengan menu buatan sendiri. Ini lebih terjamin dari segi kesehatan.

Tulisan ini adalah tugas dari kelas ngeblog seru #2 bersama Naqiyyah Syam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung