Minggu, 07 Mei 2017

Seondal, The Man Who Sell the River






Judul                          : Seondal, The Man Who sell the River
Sutradara                   : Park Dae-Min
Pemain                       : Yoo Seung-ho, Cho Jae-hyun, Ko Chang-seok, Ra Mi-ran, Kim Min-seok
Tahun produksi           : Juli 6, 2016

Tidak terlalu rumit dalam penyampaian pesannya. Dengan cerita yang ringan sudah cukup untuk menyampaian hikmah yang lumayan padat. Berikut adalah beberapa hikmah yang berhasil saya terima setelah menyaksikan tayangan ini:

·         Dalam melakukan tugas, nikmati prosesnya, bukan hanya melihat hasil, dengan demikian kita akan merasakan kebahagiaan dari keberhasilan yang sudah diraih.
·         Bahkan kejahatan pun bisa dimenangkan dengan perencanaan dan kerjasama yang matang.
·         Tidak perlu orang banyak untuk malancarkan suatu urusan. Cukup dengan sedikit orang, namun setiap orangnya paham tugas dan kewajiban.
·         Melakukan pekerjaan apapun, sebaiknya dilaksanakan dengan ketenangan.
·         Tidak perlu terlalu panik untuk mengatasi permasalahan. Karena dengan ketenangan yang dihadirkan, juga bisa membuat permasalahan tidak terasa berat.

Jalan cerita yang unik. Biar bagaimanapun kita tidak bisa lari dari masa lalu. Itulah sebabnya mengapa sejarah menjadi sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sekarang. Karena dalam langkah ini, kita juga bercermin dari masa lalu. Apakah itu keberhasilan, atau kegagalan. Dari sana hikmah diperoleh. Kemudian langkah - langkah rencana disusun. Agar tujuan tercapai. 

Diawali dari kisah seorang yang kecewa akan perlakuan seorang penguasa yang tamak, dari kekecewaan itu ingin melakukan sesuatu. Maka dimulailah perjalanan anak muda ini di karir penipuannya. Hingga namanyapun tersohor sebagai penipu ulung. Bahkan emas kerajaanpun berhasil digarapnya. Apakah ia bekerja sendirian? Tentu tidak. Ia memiliki tim yang solid. Walau hanya sedikit orang, namun kerja tipu - tipuannya selalu berhasil.

Kim In Hung piawai sekali dalam hal ini. Juga rekannya yang sudah berpengalaman. Taruhan mereka adalah nyawa. Hingga suatu ketika ia berencana melakukan proyek besar, dan beresiko kehilangan nyawa. Ia tak ingin melibatkan temannya. Bisa dikatakan proyeknya kali ini tak berjalan mulus. Namun ia tetap bergembira, karena baginya bukan hasil yang menjadi target, namun ketika ia bisa menikmati prosesnya. Sungguh di luar dugaan, seorang teman yang semula ingin ia lindungi malah tewas dalam misi gagal ini. Dari sini konflik mulai mencuat. Ada dendam kesumat yang harus terbalaskan. Ke depannya ia menjalankan proyek berlandaskan dendam. Penguasa yang tamak tadi telah membunuh temannya, maka target telah ditentukan. apa yang menjadi rencana Kim In Hung? Tentu proyek yang tidak kepalang tanggung.

Ia sengaja membuat sungai yang biasa menjadi sangat menakjubkan. Sungai itu disulap menjadi sungai emas. Tentu ini penipuan besar - besaran. Ia menaburan bongkahan emas di pepasirnya. Semua orang percaya. Targetnya adalah penguasa yang serakah tadi agar menginginkan sungai tersebut untuk dimiliki. Dengan perencanaan yang matang Kim In Hung melancarkan aksinya. Berhasil, tentu berhasil, karena kerja tim yang baik. Tak seberapa mulus, namun target tercapai. Di akhir cerita, Kim in Hung tetaplah melakukan pekerjaan penipuan. Bersama dengan teman - temannya.

Biasa menemukan film drama Korea yang panjang cerita, memerlukan waktu khusus untuk menonton saja, ketika menemukan film singkat ini, namun pesannya dapat, menjadikan pelajaran tersendiri bagi saya. Bahwa segala sesuatu, jika diramu dengan perencanaan yang matang, tak perlu muluk - muluk, inshaaAllah bisa berhasil. Begitu juga dengan film ini, begitu juga dengan hikmah yang terkandung dalam film ini.



1 komentar:

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung