Jumat, 28 April 2017

Kainan, Pertalian Kebaikan yang Terwariskan









Judul                     : Kainan 1890
Sutradara              : Mitsutoshi Tanaka
Pemain                  : Shiori Kutsuna, Seiyo Uc, Kenan Ece.
Tahun produksi      : 13 November 2015

Film ini sangat bagus. Ada ragam sisi yang berhasil direngkuh melalui kisah yang disajikan. Biar kujelaskan sejenak. Sekali lagi ini hanyalah dari sudut pandangku. Jika suatu karya sudah dilempar ke publik, maka hak mengomentari jatuh mutlak kepada masyarakat. Dan di sini saya akan menggunakan hak itu. Jika engkau merasa tak sepakat, maka gunakanlah hakmu untuk meramu pemikiran yang masih tersembunyi di balik keningmu.

Beberapa hikmah yang dapat diambil setelah menyaksikan film ini adalah:
·         Jadilah dokter yang baik yang tak hanya bertujuan material.
·         Kebahagiaan seorang dokter itu adalah melihat kesembuhan pasiennya, bukan dari pendapatan yang ia peroleh.
·         Dokter tak hanya mengobati sebatas pasien. Tapi dokter juga mengobati hati mereka.
·         Jangan langsung berburuk sangka terhadap perlakuan seseorang, bisa jadi sesungguhnya orang tersebut bermaksud baik, hanya saja belum tuntas prosesnya, dan belum terlihat hasilnya. Maka jangan terburu - buru dalam mengambil kesimpulan buruk.
·         Membalas kebaikan itu tidak akan terputus, bahkan bisa berlanjut hinga ke generasi berikutnya.
·         Setiap orang sudah memiliki tugasnya masing - masing, maka penyelesaian tugas yang baik adalah benar - benar oleh yang berkemampuan di bidangnya.
·         Berkontribusilah, karena seburuk apapun posisi kita di dunia ini, tetap memliki potensi untuk berbuat baik.

Kainan 1890 yang diceritakan di sini adalah kapal Turki yang karam di Jepang setelah melakukan lawatan kenegaraan di sana. Dalam perjalanan pulang ke Turki, kapal ini dihantam badai, hingga meledak. Dari 600 orang yang ikut serta dalam kapal tersebut, hanya sekitar 60an orang yang dapat terselamatkan. Dalam badai, penduduk desa miskin dan terpencil itu tetap ke lautan untuk menyelamatkan para korban. Tenaga kesehatan yang jumlahnya sedikit menjadikan kerepotan tersendiri bagi para penduduk. Namun mereka tak tinggal diam, semua berusaha mengambil bagian dalam usaha menyelamatkan korban. Ada yang membawakan makanan, tetap mengusahaan meskipun di rumah persediaan makanan tak ada lagi. Kepala desa mengerahkan seluruh warganya untuk membawakan penerangan dari rumah masing - masing agar bisa menerangi para korban. Kepanikan muncul ketika ada korban yang sudah tak bergerak lagi. Haru, seorang gadis yang kekasihnya meninggal di lautan menjadi terdiam dan tak bisa berbuat apa - apa. Akan tetapi, dengan mengerahkan keberaniannya, Haru melakukan CPR. Berharap bahwa korban tersebut dapat terselamatkan. Yang paling mengharukan adalah, ketika ada pasien lain yang sudah kedinginan. Sehingga untuk meredakannya si korban harus selalu dipeluk. Jika tidak, maka nyawa korban tersebut tidak bisa diselamatkan. Tidak ada seorangpun yang mau, karena mereka adalah wanita. Nah, di saat seperti ini, Haru segera melangkah dan ingin menolong korban tersebut. Namun langkahnya terhalangi, ketika seorang Geisha melintas. Geisha tersebut langsung menawarkan diri untuk memeluk korban yang sudah sekarat. Di sini saya tertegun, bahwa seorang Geisha saja bisa melakukan hal - hal yang baik, maka perjuangkanlah. Pada dasarnya setiap orang memang memiliki potensi untuk berbuat baik. 

Rombongan darai Turki kembali ke negaranya. Yang menarik dari film ini adalah, peristiwa yang telah diatur Tuhan. Bahwa kisah yang menjadi catatan dari nenek moyang itu tetap terwariskan. 95 tahun kemudian, di daerah Theeran terancam serangan. Karena di sini memang daerah konflik.  warga Jepang yang tinggal di sana tidak dijemput oleh pemerintahnya. Jepang juga mempertimbangkan keselamatan warga yang akan menjemput. Semua penerbangan asing telah berangkat ke negaranya masig - masing. Di tengah keputus asaan, terkadilah kisah yang mengharukan. Pemerintah Turki, yang sudah menyiapkan pesawat untuk menyelamatkan warganya dibenturkan dengan kondisi beberapa puluh tahun silam. Bagaimana akhirnya? Wargapun terketuk. Entah karena alasan apa, namun semua tragedi kemanusiaan akan selalu meninggalkan kesan mendalam. Warga Turki dengan sukarela mempersialahkan warga Jepang untuk menaiki pesawat yang sudah disiapkan untuk mereka. 

Tentu, peristiwa ini menggoncangkan negara ke duanya. Ikatan akan selalu terjalin hingga ke masa selanjutnya. Pertalian kebaikan yang tak bisa diputuskan. Begitulah takdir Tuhan menentukan. Film yang sangat bagus. Terlebih berdasarkan sejarah, maka film ini benar - benar bisa membuka hati setiap penontonnya.

Bandarlampung, 29 April 2017
08.57 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung