Sabtu, 22 Oktober 2011

di sudut mana suaramu tertinggal

sudah lupa, di sudut mana suaramu tertinggal
makin jauh tereja segala
rancu enggan lagi lama berpikir.

antara aku dan engkau
saling memesan keraguan.

setelah ini, kau kian kugenggam,
dan terentas jua jurang.
mudah, untuk memusnahkan.
ketika angin menyajikan sesak.
suaramu terhujam di sisi langit.
rentang panjang dan lama.
kata kita sudah tak lagi sampai.
air mata melagukan luka yang tak terbaca.
lidah kita, tak lagi ciptakan rasa.

di sudut mana suaramu tertinggal, kerlipan gelisah di ujung matamu terburai

22 oktober 2011, ahad



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung