Selasa, 11 Agustus 2020

Kosong (Kepada: Ri)

 Oleh: Desma H.


Apa ini? Membuat gerak tertahan. Mendengar senandung mendamaikan. Kaki berselonjor, hilang beban. Namun pikiran berkelana ke bagian negeri yang entah.

Ada wajahmu berkawan senyum. Tentang janji yang pernah kita rangkai. Maafkan aku, untuk jumpa yang tidak terjadi. Maafkan aku, untuk niat tertawa. Bolehkah saat ini aku tertawa?

Bukan kepadamu airmata tertuju. Tapi kepada Tuhan. Bahwa kita berencana sedemikian banyak, sedang Tuhan mencukupkan. Sampai di sini. Iya, hanya sampai di sini.

Mengapa kutuliskan, sedangkan tiada sampai padamu? Aku, ingin hadirkan, hati yang sempat tenggelam. Kemudian hilang. Maafkan, untuk jumpa yang tidak sempat. 

Atau, 

kita punya ruang di suatu ketika? Jumpa dan bercerita. Aku akan ceritakan sosok yang kutulis di buku. Dan kau, ceritakanlah tentang buku yang seharusnya kubaca. 

Atau,

kita punya kesempatan, yang entah dimana: untuk menceritakan. Maafkan aku, yang tidak miliki kesempatan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung