Minggu, 06 Januari 2019

Good Bye Christoper Robin

Winnie the Pooh, siapa yang kenal dengan tokoh kalem yang satu ini. Selalu menampilkan ketenangan ketika sedang bersama temannya. Kisah Winnie the Pooh begitu populer dan diterima oleh para anak di seluruh dunia. Padahal sang Penulisnya membuat cerita ini sudah begitu lama, namun masih bisa diterima sampai sekarang. Jika ditelisik pada masa kepenulisannya, zaman tersebut adalah masa peperangan. Nah, untuk lebih terasa lagi menyaksikan film Good Bye Chistoper Robin adalah pilihan yang tepat. Karena di film ini diperlihatkan asal muasal film Winnie the Pooh tercipta.


Mengharukan dan juga cukup menyedihkan, cerita sebenarnya dari Christoper Robin. Masa kecilnya yang bahagia harus tercuri dengan kegiatannya yang melelahkan. Seorang anak yang menjadi populer akibat kisah yang ditulis oleh Sang Ayah ketika Christoper tengah bermain bersama tokoh khayalannya, boneka binatang yang beragam. Tapi di sanalah ruang yang terbangun antara anak kecil dan orang dewasa. Pada akhirnya tetap si kecil yang menjadi korban. Hingga akhirnya ia kehilangan kebahagiaan, kepercayaan diri, dan juga waktu kebersamaan dengan orang tua.


Bahkan ada yang menarik, ketika Christoper Robin ternyata lebih menyayangi pengasuhnya ketimbang orang tuanya. Hingga ia remaja, Christoper Robin menjadi pribadi yang kehilangan jati diri. Puncak kesedihan adalah ketika ia mengikuti wajib militer. Perpisahan yang berat bagi edua orang tuanya. Namun itu menjadi pilihan Christoper Robin sebagai balasan atas luapan kekesalan pada Ayah dan Ibunya, yang telah mengabaikan masa kecilnya. Ia dinyatakan hilang dalam perang. Maka sempurnalah kesedihan Ayah dan Ibunya. Penyesalan mendalam, keseharian hanya dilalui dengan diam.


Namun kuasa Tuhan adalah yang paling indah dalam mengatur skenario kehidupan. Ternyata Christoper Robin kembali pulang. Seperti tak percaya pada kenyataan, kedua orang tuanya menyambut dengan tangis. Akan tetapi, dari sana kembali kebahagiaan kelluarga ini terajut. Christoper Robin menyadari keegoisannya. Dari sana ia menyadari tentang cinta kepada orang tuanya.


Sangat mengahrukan. Semoga kita juga bisa mengambil hikmah dari film ini. Karena dewasa ini juga masih ada terjadi, para anak kehilangan ruh orang tua mereka, meskipun raga selalu dapat dijumpa. Semoga kita bisa menjadi anak yang berbakti, dan menjadi orang tua teladan kelak di suatu masa.






Bandarlampung, 7 Januari 2019





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung