Minggu, 01 Oktober 2017

Rahasia Memanah, Sebaiknya Kita Kuasai




Foto dari Google
                Hari itu, Jumat di bulan September 2017. Di sekolahku mengadakan program latihan memanah bagi para siswa. Era modern begini latihan memanah? Sekalian saja latihan melempar bambu runcing. Atau memang hanya tengah mengiuti trend yang lagi populer di film - film? Tentu bukan itu alasannya. Ini adalah begian dari melaksanakan sunnah Rosul. Memanah, berenang, dan berkuda adalah sunnah. Jadi walaupun zaman berubah, perkara sunnah tetaplah sunnah. Dan tak laju pula berubah, panah menjadi senapan berpeluru. Kuda berganti motor, berenang menjadi berperahu. Pada intinya, sebaiknya kita mempelajarinya. Tentang perubahan zaman dan teknologi, kita juga harus mengimbangi. 

                Tentu ada alasan di balik itu semua. Ternyata, Kawan. Anak panah bisa menembus rompi anti peluru. Jika diamati, memang sangat menarik. Bagaimana mungkin anak panah yang sederhana itu malah bisa menembus rompi anti peluru. Gerakannya sangat dipengaruhi oleh arah angin. Jika ditilik dari kepraktisan, menggunakan senjata modern tentu lebih praktis. Karena dengan panah, kita harus mengambil anak panah, menarik busur, menentukan bidikan, kemudian melepaskannya. Ada hitungan waktu yang sebenarnya harus dipertimbangkan secara matang. Ada unsur kecepatan yang berperan di sini. Itu sebab, pemegang panah adalah orang - orang pilihan. Terlatih, dan memiliki fokus yang tajam. Untuk mencapai itu semua, perlu melalui tahapan belajar. 

               Ada teknik yang harus dipelajari dalam memanah. Dan memang tak bisa sekali jadi. Harus terus latihan. Posisi badan miring, bukan lurus menghadap target. Kemudian letakkan anak panah pada busur, tarik hingga sejajar dengan pipi, fokus pada target, baru lepaskan. Sebelum memulai ucapkan bismillah, ketika melepaskan busur ucapkan la haula wala quwwata illa billah..

Berikut adalah istilah - istilah alat panahan:

  • Limbs: bagian atas dan bawah, melengkung, pada busur.
  • Recurve Nock: ujung anak panah, tempat tali.
  • Recurve bow: Busur melengkung balik tanpa alat katrol
  • Riser: bagian tengah busur lepasan, knock down.
  • Target: sasaran

Berikut adalah istilah - istilah dalam panahan:

  • Archery: olahraga panahan
  • Arrow: anak panah
  • Arrow rest: tempat meletakkan anak panah di busur
  • Arm guard/ brace: pelindung tangan
  • Bow: busur
  • Compund bow: busur dengan bantuan katrol
  • Finger tab: pelindung jari.

               Dikisahkan bahwa setiap hari Uqbah bin Amir Al Juhani keluar dan berlatih memanah, kemudian ia meminta Abdullah bin Zaid agar mengikutinya, namun sepertinya ia nyaris bosan. Maka Uqbah berkata,

“ Maukah kamu aku kabarkan sebuah hadist yang aku dengar dari rasulullah saw?”

Ia menjawab,

“ Mau.”

Uqbah berkata,

“ Aku telah mendengar beliau bersabda: Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah;
Orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan

Orang yang menyiapkannya di jalan Allah, serta

Orang yang memanahkannya di jalan Allah.

               Uqbah bin Amir Al Juhani adalah seorang pemanah jitu di kala itu. Beliau juga dijuluki sebagai Radif Rasulullah (Boncengan Rasulullah) karena sering bersama - sama dengan Rasulullah, meskipun awalnya Uqbah bin Amir Al Juhani adalah seorang penggembala biri - biri. Namun di suatu ketika beliau meninggalkan semua biri - biri itu untuk berada di dekat Rasulullah dan belajar banyak dari Rasulullah saw, karena beliau telah mengetahui bahwa penting sekali berlatih memanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung