Sabtu, 06 Februari 2010

dalam catatan 2


tiga sahabat muncul pada persinggahanku yang sejenak. cerita diurai - urai bersama kegelisahan, tawa, dan air mata. setelah beranjaknya kalian, di sudut pena, aku simpulkan. aku yakin saja, baik dirimu, dirinya, kita, dan tokoh - tokoh lain dalam drama ini adalah orang - orang cerdas. yang telah dipilih Allah. maka berperanlah semanis mungkin. karena lakon - lakon ini akan menjadi sejarah.

dan biarkan penyimaknya mengambil hikmah. maka berperanlah sebaik - baiknya. karena penilai akhirnya adalah Sang Kuasa. tersenyumlah, kita telah dewasa.

untuk sahabatku, yang tengah terbelenggu, akan kata yang sempat tempo hari kita anggap indah dan lucu.
(Lovia, Septri, Isnaila)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH TELAH SINGGAH

Perjalanan hidup manusia berputar seperti roda. Suatu saat akan berhenti, bila telah tiba di tujuan. Namun, adakalanya roda itupun berhenti karena hambatan. Hidup beserta masalah adalah lumrah. Memang demikian adanya. Hidup tanpa masalah mungkin juga ada. Akan tetapi, itulah masalahnya, mengapa bisa tidak ada masalah? Normalkah?

Maka kembali pada bagaimana kita menyikapi. Terbelit dalam kerumitan, pikirkanlah solusi; bukan kesulitannya. Karena hal ini akan menjelma beban.

Serahkan pada sang Penguasa semesta, karena Allah swt maha berkehendak. Entah bagaimana penyelesaiannya, terkadang tak pernah sedikitpun terbayang dalam pikiran. Lantas untuk apa lagi ragu? Bila tak sanggup membina diri, bersama iman dan taqwa padaNya, tunggulah kebinasaan itu dari jalan yang tak disangka -sangka.




Yang Akan Dibanggakan

Yang Akan Dibanggakan
Menara Siger Lampung